KONTEKS.CO.ID – Mahfud MD cawapres Ganjar Pranowo malam ini, Selasa 17 Oktober 2023, bergema di mana-mana. Semua media sibuk memberitakannya.
Satu yang perlu Anda ingat, orang kepercayaan alm Gus Dur ini pernah gagal jadi cawapres Jokowi di detik-detik terakhir deklarasi.
Kini kabarnya Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Menko Polhukam ini bahkan sudah bertemu dengan Ketum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Saat itu, Kamis sore 9 Agustus 2019 di plataran Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jokowi ternyata lebih menjatuhkan pilihan kepada sosok KH Ma’ruf Amin.
Meski demikian, ia mengaku legawa dan menyebutnya sebagai realitas politik. Ya kenyataan politik yang seringkali berubah dalam waktu sesingkatnya.
Mahfud MD Cawapres Ganjar dan Gagal Dampingi Jokowi di 2019
Merangkum sejumlah pemberitaan, cerita tak mengenakan ini berawal pada tanggal 1 Agustus 2018, tepatnya pukul 23.00 WIB. Waktu itu mantan Ketua MK itu diundang oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di rumah dinasnya, di daerah Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Di rumah itu, juga menunggu Koordinator Staf Khusus Kepresidenan, Teten Masduki. Keduanya mengungkapkan, masalah cawapres sudah berujung pada nama Mahfud MD.
Ia pun terminta segera bersiap-siap. Misalnya, menyiapkan persyaratan administrasi di KPU. Lalu Mahfud mendapat janji pada saatnya nanti bakal Jokowi umumkan sendiri.
“Namun itu (keterpilihan) belum final,” kelitnya.
Pihak Istana meminta Mahfud menuntaskan satu hal yang belum berakhir. Yakni, terkait komunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar.
Sebenarnya ia merasa pencalonannya tak berhubungan dengan PKB. Namun ia tetap berkomunikasi dan menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak yang teranggap bisa memengaruhi Cak Imin.
Satu hari sebelum deklarasi, Rabu 8 Agustus 2019 malam, atau satu hari sebelum deklarasi cawapres oleh Jokowi, Mahfud lagi-lagi Pratikno undang ke kediamanannya.
Di sana, dia kembali mendapat informasi akan terumumkan sebagai cawapres Jokowi. Indikasi penguatnya adalah, ia sudah mendapatkan detail-detailnya, termasuk hari pendaftaran ke KPU pada Jumat 10 Agustus 2019.
“Sudah terputuskan Pak Mahfud, semua sudah siap. Upacaranya nanti berangkat dari Gedung Joeang naik sepeda motor bersama Pak Jokowi, Pak Mahfud bonceng, Pak Jokowi di depan,” paparnya yakin.
Tibalah pada hari deklarasi yakni Kamis 9 Agustus 2019. Pria yang kental dengan logat Maduranya ini mendapat panggilan telepon dari Pratikno. Ia terminta untuk menyiapkan curicculum vitae (CV).
Sinyal Cawapres Jokowi Menguat
Sinyal menjadi cawapres Jokowi semakin menguat karena pada saat bersamaan dia juga mendapat kontak ajudan Presiden untuk datang ke Istana. Ini untuk keperluan mengukur baju.
Hanya Mahfud menolak. Alasannya, waktunya yang mepet dengan deklarasi yang terjadwal pukul 16.00 WIB di Plataran Proklamasi.
Akhirnya ia datang ke Istana “memboyong” baju sendiri yang nantinya tersesuaikan ukurannya dengan “seragam” yang sama Jokowi kenakan pada hari pendaftaran.
Mahfud ke Istana juga sekaligus mengantar CV seperti yang Pratikno minta.
Pada hari “H” di hari yang sama, pukul 13.00 WIB, Mahfud mendapat telepon dari Teten untuk menyambangi lokasi deklarasi.
Mantan Menhan itu terminta menunggu di restoran yang lokasinya tak jauh dari plataran Proklamasi. Jadi ketika terumumkan, Mahfuda hanya perlu menyeberang dan menampakkan diri ke publik undangan.
Sayangnya, ketika Jokowi membacakan deklarasi atau pengumuman nama cawapres, nama yang keluar adalah Ketua MUI Ma’ruf Amin.
Sehubungan fakta itu, Pratikno juga menjelaskan pada saat itu ada perubahan nama cawapres. Mahfud pun memilih pulang dan meninggalkan restoran tempatnya menunggu. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"