KONTEKS.CO.ID – Ganjar Pranowo menilai Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) tak memiliki kekuatan untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Karena itu, bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP, PPP, dan sejumlah parpol nonparlemen itu mendesak Indonesia untuk secara tegas mengambil sikap dan berinisiatif mewujudkan perdamaian di bumi Palestina.
“Kalau melihat peran PBB tidak bisa berbuat apa-apa, Dewan Keamanan juga sama, maka perlu inisiatif-inisiatif yang harus kita (Indonesia) lakukan,” ungkap Ganjar saat berbicara di acara Pidato Calon Presiden Republik Indonesia : Arah dan Strategi Politik Luar Negeri, baru-baru ini.
Pada acara yang teradakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) itu, Ganjar Pranowo menuturkan, inisiatif yang termaksud bisa melalui lobi-lobi politik internasional yang melibatkan banyak negara.
Bagi mantan Gubernur Jateng itu, perang harus terhentikan karena merugikan warga sipil. “Kita akan melobi banyak negara guna membahas bahwa itu (menghentikan perang) penting dan jangan dibiarkan. Sebab konflik itu yang rugi rakyat sipil. Mereka menjadi korban dan tidak ada orang yang memerhatian,” tukasnya.
Konflik Palestina-Israel telah menjadi tontonan seluruh dunia. Untuk itu, pihaknya mendesak Dewan Keamanan PBB cepat mengambil sikap.
“Namun PBB harus mengambil sikap itu. Duta besar di beberapa negara atau menteri luar negeri bisa kita minta melobi satu per satu negara untuk menunjukkan apa sebenarnya yang terjadi,” jelasnya.
Ganjar Pranowo dan Politik Bebas Aktif
Dia menambahkan, Indonesia pernah menjadi Ketua G20. Dengan demikian, Jakarta sangat bisa mengambil tindakan dan peran guna menuntaskan konflik di Gaza.
“Kita bisa mengambil inisiatif itu. Indonesia umpama kita bicara G20 keketuaan pada saat itu, kenapa kita tidak melakukan sebuah komunikasi sekalian,” kritiknya.
“Komunikasi untuk membicarakan problem yang harus terselesaikan ketika kita terpercaya menjadi pimpinan di situ (G20). Saya kira inilah yang dikatakan sebagai keaktifan dari politik luar negeri kita untuk mengambil inisiatif itu,” kata Ganjar Pranowo.
Saat proses perdamaian yang tertawarkan oleh banyak negara gagal, tegas dia, maka Indonesia wajib segera mengambil inisiatif. Caranya, tak bosan melobi secara terus-menerus dan tekun.
Ganjar menegaskan, perang dan konflik hanya menimbulkan korban. Lalu menciptakan kemarahan dan dendam yang berkelanjutan.
“Padahal kita ingin dunia bebas, saling menghormati. Jadi penyelesaiannya harus melibatkan dua negara yang berkonflik,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"