KONTEKS.CO.ID – Bakal calon presiden Ganjar Pranowo merasa sangat senang dapat berpasangan dengan Mahfud MD untuk berlaga dalam kontestasi pemilihan presiden 2024.
Dengan pengalaman politik dan tidak berangkat sebagai orang berada, Ganjar yakin akan terus mempertahankan komitmen bersama Mahfud MD untuk mewujudkan pemerintahan bersih.
Pernyataan ini memang kerap disampaikan Ganjar. Misalnya pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Jakarta Selata pada Rabu, 8 November 2023.
“Saya senang bisa berpasangan dengan Pak Mahfud, kami berangkat bukan dari orang yang berada. Kami punya komitmen bersama untuk anti korupsi, pada pemerintahan bersih dan masing-masing dari kami punya track record untuk melakukan itu,” kata Ganjar.
Bersama dengan Mahfud MD tentu akan melakukan perbaikan dan mengatasi masalah yang ada di perusahan BUMN Karya yang saat ini dalam keadaan sakit yang cukup parah karena penyelewengan dana. Oknum masih menjadi penyebab utama.
“Sebelah sini sudah telanjur ugal-ugalan, yang di sini sudah telanjur defend on jadi utang. Tugas kita menyelesaikan tak perlu menyalahkan,” kata Ganjar.
Sejumlah BUMN Karya saat ini dalam kondisi yang tidak baik. Mulai dari Istaka Karya yang terpaksa dinyatakan pailit karena tak mampu membayar hutang pada 2021.
Kemudian Waskita Karya yang juga menghadapi masalah serius setelah Destiawan sebagai direktur utama jadi tersangka korupsi. Dia melakukan penyimpangan penggunaan fasilitas pembiyaan dari beberap bank untuk Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast.
Adhi Karya (Persero) juga dalam keadaan tidak baik. Kepala Divisi Konstruksi VI PT Adhi Karya (Persero) periode 2011-2014 Dono Purwoko divonis 5 tahun penjara pada 2022 lalu.
Kemudian Direktur Utama PTPP (Persero) Novel Arsyad dipanggil sebagai jadi saksi korupsi proyek Stadion Mandala Krida. Diduga kerugian negaranya mencapai Rp 31,7 miliar.
Mahfud MD juga lebih senang karena berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Dia merasa cocok dan ini menjadi jalan yang terbaik bagi dirinya. Menurut Mahfud, dirinya memiliki kecocokan dengan Ganjar lantaran tidak memiliki benturan emosional dan psikologis.
“Saya berpikir, saya dengan Pak Ganjar itu cocok-cocok saja ya. Artinya gini, misalnya Pak Ganjar jadi presiden, ada satu masalah, saya kerjakan, pasti dia tidak akan komplain. Seumpama Pak Ganjar mengerjakan sesuatu, dia minta bantu, minta dukung, pasti tidak ada masalah,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"