KONTEKS.CO.ID – Sebuah akun TikTok mengunggah video yang langsung viral di media sosial. Akun TikTok @syanti30 mengunggah antrian panjang warga membeli rumah 2 lantai seharga Rp300 juta di kawasan Park Serpong. Netizen auto teringat kasus Meikarta.
“Padahal ini antri beli rumah loh, bukan sembako,” tulis @syanti30.
Akun itu lalu menambahkan caption: Antri apa ya?? #parkserpong #gadingserpong #viral #heboh #rumahmurah, Gading Serpong · Tangerang Regency.
Unggahan tersebut menarik perhatian netizen dengan sekitar 6.000 like dan 700 komentar yang tentu saja pro dan kontra.
“Jadi inget meikarta. yg antri ternyata sales nya,” celetuk netizen.
“Gw beli di up town lippo cikrng hrga 1,5 m dh udh setahun dan udh baru serah terima kunci kemarin alhamdulillah aman2 aja kyk meikarta,” sahut yang lain membandingkan harga rumahnya.
“Itu yg 300jt, gk cocok itu rumah sih karena gk bisa untuk 1 keluarga. Cuma bisa buat pasangan muda yg blm punya anak,” tanya netizen.
Netizen Mengaku Ikut Antri
Namun, ada netizen yang mengaku bahwa harga rumah 2 lantai senilai Rp300 juta itu memang benar adanya.
“Emang rame benaran. suamiku salah satu sales nya dan emang antusias nya sebesar itu. karna ini harga promo sebelum launching,” tulis akun @***owo9.
“Aku udah nup jujur emang rame bisa bedain agent sama keluarga yang liat rumah sih, dan rata rata keluarga bawa anak liat rumahnya , yaa semoga rejeki,” sahut yang lain.
Sebagai informasi, NUP berarti Nomor Urut Pemesanan.
“Saya juga sdh NUP ,saya tinggal di bdg dan blom liat lokasi, saya percayain ke marketing inhouselippo,mudah2an tdk spt meikarta,” harap akun @***mlia1267.
“Sama saya juga uda NUP kemarin ambil X2, kalian ambil type apa?” sahut yang lain.
“”Hampir 300 juta loh udah kaya 300 ribu kerenlah banyak kali ternyata orang kaya di indo niiih lain memang haduh jngan kan segitu 1 juta aja ngga ada,” celetuk netizen lainnya.
Namun, masih ada netizen yang mengaku trauma dengan kasus Meikarta.
“Mana ada 300. anak sy beli yg 6.5×15 itu 1.250 M. kmrn dia SDH dp,” kata akun @**ni tak percaya.
Meikarta Jadi Trauma
Masih teringat jelas, saat itu 8 Mei 2017, orang nomor satu di Lippo Group, James Riady meluncurkan proyek teranyar mereka dengan nama Meikarta. Proyek ini menjadi salah satu proyek ambisius dan terbesar milik Lippo.
Untuk tahap pertama pembangunan, pihak pengembang akan membangun 250.000 rumah dan unit apartemen.
Harga jual apartemen Meikarta membanderol dengan sangat murah, yakni hanya Rp 127 juta untuk tipe terkecil, harga tersebut bahkan jauh lebih murah jika daripada dengan rumah subsidi sekalipun.
Dalam sehari apartemen Meikarta langsung diserbu pembeli yang rata-rata berasal dari Jakarta.
Tidak main-main, saking banyaknya pembeli yang datang pihak pengembang berhasil menjual unit apartemen sebanyak 16.800 unit dalam waktu hanya satu hari.
Sekedar catatan, pada hari pertama launching pihak pengembang berhasil mengantongi marketing sales senilai Rp 7 triliun.
Namun, pembangunan Meikarta harus tersandung kasus hukum, 15 Oktober 2018 lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan Direktur Lippo Group Billy Sindoro atas dugaan suap perizinan Meikarta.
Meikarta Serah Terima Kunci
Kendati diterpa berbagai isu miring, PT Mahkota Sentosa Utama selaku pengembang Meikarta masih fokus melakukan proses pembangunan.
Hingga saat ini pihak Meikarta telah melakukan serah terima kunci apartemen sebanyak 1.000 unit dan akan segera melakukan serah terima 3.000 unit secepatnya.
Pihak Meikarta juga menargetkan untuk melakukan serah terima pada district 1 sebanyak 300-350 unit per hari.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"