KONTEKS.CO.ID – Calon Presiden Anies Baswedan merespons soal kabar penolakannya mengisi diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Anies Baswedan tak menjawab detail kabar penolakannya mengisi diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Kata dia, kampus seharusnya bersifat netral dalam kontestasi pilpres.
Sekadar Anda ketahui, Anies Baswedan merupakan lulusan Fakultas Ekonomi UGM. Dia mengenyam pendidikan di kampus tersebut mulai tahun 1989.
“Media bisa menilai, seharusnya kampus netral,” ujar Anies Baswedan usai Ijtima Ulama di Sentul, Bogor, Sabtu 18 November 2023.
Sebelumnya, panitia acara diskusi bertajuk ‘Indonesian Future Stadium Generale’ itu mengeklaim tak mendapat izin dari rektorat kampus untuk mengundang Anies Baswedan sebagai narasumber.
Panitia mengklaim pihak yang mengaku rektorat mengancam akan membubarkan acara yang digelar di Auditorium MM UGM itu apabila mereka tetap mengundang capres dari Koalisi Perubahan tersebut.
Diskusi tersebut terselenggara pada Jumat 17 November 2023 oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) Bersama Indonesia.
Sementara, undangan Anies dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.
Dia rencananya akan membahas topik ‘Finding Justice Development for the Future of Indonesia: Promoting Jakarta ‘Kota Kolaborasi’ as a Pioneer of Global Sharing City’.
Sementara, Sekretaris UGM Andi Sandi Antonius mengatakan masih melakukan penelusuran terkait hal itu.
Kata Andi, pihaknya belum mengetahui ada klaim panitia mengaku sebagai ‘rektorat’ tersebut.
Menurut Andi, pihaknya mengacu pada tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan nama kontak ‘rektorat’ yang viral di media sosial.
“Menjadi aneh saya dapat kiriman katanya ada orang namanya Pak Wija pakai akun nama ‘rektorat’. Sebenarnya saya mau tanya itu siapa,” ujarnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"