KONTEKS.CO.ID – Kasus gagal ginjal akut di Indonesia terus meningkat. Tercatat 206 kasus gagal ginjal akut muncul di 20 provinsi.
Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan, pihaknya siap menanggung biaya perawatan pasien gagal ginjal akut misterius mulai dari skrining gejala, cuci darah rutin, hingga transplantasi hati.
“Kalau dia peserta BPJS Kesehatan termasuk yang gagal ginjal akut untuk anak-anak, kami siap untuk membiayai,” kata Ghufron Mukti di Jakarta, Rabu 19 Oktober 2022.
Ghufron mengatakan, gagal ginjal merupakan kategori penyakit katastropik yang membutuhkan perawatan medis cukup lama serta berbiaya tinggi. Penyakit katastropik termasuk gagal ginjal menjadi salah satu komponen biaya yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Setidaknya ada tiga layanan kesehatan untuk penyakit ginjal yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan yakni transplantasi ginjal, cuci darah (hemodialisis) dan perawatan CAPD (Coninous Ambulatory Peritoneal Dialysis).
Ghufron mengatakan, jumlah biaya yang ditanggung untuk transplantasi ginjal mencapai Rp378 juta dan sudah termasuk pemeriksaan, observasi, obat-obatan hingga penyembuhan. Sedangkan, jaminan biaya dari BPJS Kesehatan untuk semua tindakan perawatan cuci darah senilai Rp92 juta per tahun, apabila dilakukan dua kali sepekan per pasien.
Ghufron mengatakan, seluruh anggaran tersebut sudah termasuk pengobatan gangguan ginjal akut misterius.
“Selama dalam pengajuan klaim kepada BPJS Kesehatan melalui prosedur yang benar, kami tanggung,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"