KONTEKS.CO.ID – Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kembali absen dalam dialog publik. Kali ini pasangan Prabowo tidak dapat hadir dalam dialog yang digelar tvOne pada Rabu malam, 6 Desember 2023.
Dalam dialog dengan tajuk ‘Mencuri Hati Kawula Muda’ Gibran tidak hadir dan hanya dihadiri oleh wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Prof Mahfud MD.
Dialog ini dipandu oleh host tvOne Dwi Anggia dan Arief Fadhil. Disampaikan bahwa acara malam ini adalah dialog publik yang digelar santai namun penuh makna. Sayangnya, Gibran yang selalu mengklaim sebagai calon muda justru tidak dapat hadir.
“Ini dialog santai tapi penuh makna, dialog spesial karena katanya dialog cawapres ditiadakan,” ujar Dwi Anggia membuka acara ini.
“Undangan ini disampaikan tiga cawapres, tapi yang mengkonfirmasi hadir Gus Min dan Prof Mahfud. Apresiasi kami untuk wakil presiden yang hadir,” ujar Arief Fadhil.
Muhaimin dalam paparannya menyampaikan untuk mengedepankan suasana aman dan nyaman bersama AMIN. Dia kemudian menyampaikan data bahwa saat ini 20.000 korban kekerasan perempuan yang terjadi selama satu tahun.
Kemudian juga ada korban terhadap anak dalam hal ini adalah bullying yang jumlahnya mencapai 15.000 selama tahun. Karena itu, perlu kita menciptakan rasa aman.
“Senang sekali bicara tentang potensi besar bangsa dalam hal ini adalah anak muda. Ini adalah kekuatan terbesar hari ini, menjadi energi kemajuan dan energi kesejahteraan bangsa,” katanya.
“Kaum muda memiliki peluang besar, dalam harapan saya menjadi simpul perubahan cepat untuk Indonesia maju,” kata Cak Imin.
Dia kemudian menyampaikan harus ada tindakan keras dari aparat untuk menghetikan seluruh kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Kemudian yang kedua perlu dibuat langkah preventif. Setiap lembaga pendidikan, termasuk pesantren harus ada unit anti kekerasan dan pencegahan kekerasan anak dan perempuan.
Sementara Prof Mahfud menyampaikan, bahwa jumlah anak muda saat ini sangat banyak dan mencapai 50 persen lebih sebagai pemilih, karena itu perlu ada upaya luar biasa untuk mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia yang jumlah sangat luar biasa saat ini.
“Sekarang ini tercatat secara resmi di PBB kita itu memiliki 17.508 pulau, dengan kekayaan alam yang luar biasa, ini bisa kaya raya kita kalau dikelola dengan baik. Kemudian ada 1.360 suku bangsa, ada 726 bahasa, ini bersatu di bawah payung Indonesia dan anak-anak muda ini memiliki tanggung jawab untuk mengelola sumber daya alam ini. Karena menurut analisis yang masuk akal, katanya kalau sumber daya alam dikelola dengan baik tanpa korupsi, orang Indonesia itu akan akan mendapat uang minimal Rp20 juta setiap bulan secara cuma-cuma,” kata Mahfud MD.
Karena itu, anak-anak muda harus diberi peluang mengelola sumber daya alam dengan bonus demografi. Hal ini yang menjadi bayangan Mahfud MD bila mengingat anak muda.
“Sekarang anak-anak muda itu sangat kreatif. Anak muda itu penuh semangat, ingin kebebasan, ingin maju, ingin semua serba pasti, teratur, dan Indonesia ini mungkin sekarang harus disiapkan arena bagi anak-anak muda untuk berprestasi. Saya selalu mengatakan, Indonesia adalah masa depan anak muda, anak muda adalah masa depan Indonesia,” ujar Mahfud MD.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"