KONTEKS.CO.ID – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Gadjah Mada atau UGM telah menggelar aksi penyerahan sertifikat secara simbolik kepada Ir H Joko Widodo sebagai alumnus paling memalukan.
Sertifikat ini diserahkan kepada sosok yang mengenaikan topeng bergambar Presiden Jokowi dalam rangkaian ‘Diskusi Publik dan Mimbar Bebas: Rezim Monarki Sang Alumni: Amblesnya Demokrasi, Ambruknya Konstitusi, dan Kokohnya Politik Dinasti’ pada Jumat, 7 Desember 2023.
Sertifikat untuk Jokowi sebagai alumnus paling memalukan ini ditandatangani oleh Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor. Menurutnya, sertifikat telah dikirimkan langsung oleh Jokowi melalui pos ke alamat Istana Negara.
“Saya kira pantas untuk menobatkan beliau (Jokowi) sebagai alumnus UGM paling memalukan. Tiga indikator, pertama demokrasi anjlok hampir 10 tahun kepemimpinan beliau,” kata Gielbran.
Menurut Gielbran, semestinya selama hampir 10 tahun memimpin, Jokowi punya momentun dan waktu lebih banyak untuk meningkatkan indeks demokrasi. Tapi kenyataannya indeks demokrasi ktia justru makin merosot.
“Kedua konstitusi, di akhir periode beliau (Jokowi) justru menghendaki perpanjangan kekuasaan. Layaknya seorang Raja Jawa. Belum lagi bicara mengenai dinasti politik beliau,yang secara vulgar terpampang di depan mata kita,” katanya.
Sebelumnya, BEM UGM menggelar aksi mimbar bebas untuk menyikapi situasi demokrasi dan konstitusi negeri ini yang makin kacau balau setiap harinya. BEM UGM melihat hal ini mengancam kehidupan politik bangsa dan memperkokoh politik dinasti.
Hal lain adalah rendahnya upah dan sistem kerja yang menindas juga berakar dari adanya regulasi yang tidak berpihak pada kelas pekerja. Contohnya, UU Ciptakerja dan turunannya. Parahnya, aspirasi kelas pekerja tidak pernah mendapatkan ruang yang demokratis.
Karena itu, BEM UGM menggelar diskusi publik dan mimbar bebas di Bundaran UGM dan dihadiri Haris Azhar, Fatia Maulidiyanti, dan Dr Zainal Arifin Mochtar.
Mahasiswa Tak Boleh Diam
Gielbran Muhammad Noor sebelumnya telah menyampaikan bahwa mahasiswa tidak boleh lagi berdiam diri. Hal ini karena Presiden Jokowi terbukti lebih mementingkan kekuasaannya ketimbang etika.
Dia kemudian menyinggung dan membahas mengenai dinasti politik, terutama dalam konteks Jokowi. Dia mencoba membedah pola pikir Jokowi dan background-nya. Katanya, Jokowi adalah seorang Jawa tulen,
Mengingat Jokowi adalah seorang Jawa tulen, dalam falsafah kepemimpinan Jawa, nomor satu itu adalah kekuasaan, baru kedua adalah etik. Sehingga dalam konteks politik Jawa, Jokowi lebih mementingkan kekuasaannya.
“Karena dalam politik Jawa, nomor satu itu kekuasaan. Sehingga di awal tahun 2023 kemarin kan ada isu tiga periode kan, itu adalah isu yang benar-benar berhembus dari istana. Dan mulai lah tabiat Jokowi sang Raja Jawa ini muncul,” katanya.
“Liciknya itu, culas betul dia. Bayangin, dia gagal, tiga periode, ide itu yang digunakan untuk tes ombak apakah masyarakat menerima itu apa nggak,” katanya.
Meskipun approval rating Jokowi 80 persen, tapi kata Gielbran, itu karena bantuan BLT semua. BLT kembali masif sejak Maret ke Mei 2023, lalu September ke November 2023.
“Nanti Januari sampai Juni itu akan ada BLT besar-besaran. Buat apa, buat pemilu. Mereka dengan segala insfrastruktur yang ada, mereka memang nggak pede untuk menang. Setelah kita tahu pola pikir Jokowi seperti apa, dia adalah Raja Jawa, sehingga kita bisa melawan itu,” katanya.
“Saya melihat bahwa orang ini adalah orang yang sangat culas. Meski satu alumni dengan saya, saya benar-benar jijik lah,” katanya lagi.
Preseden Hina
Kritik keras Gielbran kepada Jokowi karena mengutak-atik, tanpa otak, konstitusi Indonesia. Ini akan jadi preseden yang sangat hina ketika ada seorang capres dan cawapres, yang satu produk gagal reformasi, yang satu anak haram konstitusi memimpin sebuah negara besar.
“Tapi sayang negara besar ini dipimpin oleh orang yang otaknya kecil. Jadi saya rasa, ini menjadi sebuah tantangan buat kita anak muda bahwa Raja Jawa ini mau enggak kita harus tumbangkan. Entah itu secara ideologis maupun secara konsep,” katanya.
“Kalau teman-teman tahu, saya menyebutnya politik porno, Jokowi dan trah politiknya itu benar-benar tanpa malu, secara vulgar melakukan segala cara untuk melanggengkan kekuasaan. Pernikahan Anwar Usman dan adiknya Jokowi itu sudah di-setting. Kemudian penunjukan Gubernur Daerah Khusus Jakarta oleh Presiden, iya buat siapa, itu buat trahnya Jokowi,” katanya lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"