KONTEKS.CO.ID – Ganjar Pranowo dipanggil PDIP untuk ‘masuk kandang’ guna mengklarifikasi penyataan bahwa dirinya telah siap maju sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.
Dalam surat resmi tertanggal 21 Oktober 2022, Ganjar Pranowo dipanggil ke kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, pukul 16.00 WIB, pada Senin, 24 Oktober 2022.
Surat ditandatangani Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun. Dan menurut Hasto, pemanggilan itu karena partai masih fokus membantu masyarakat.
Ganjar Pranowo yang tiba di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta, sekitar pukul 15.58 WIB. Ganjar datang dengan menggunakan mobil Toyota Prado berwarna hitam dengan nomor polisi B 1674 RFQ. Dia mengenakan kemeja merah khas PDIP dengan celana warna hitam. Langsung berjalan masuk ke dalam Gedung DPP PDIP.
Ganjar terpantau memasuki ruangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Di dalam ruangan, Hasto menyambut Ganjar bersama Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
Terkait hal ini, Hasto kembali memastikan kalau PDIP belum memprioritaskan pencapresan yang nantinya akan diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“PDI Perjuangan makin menguat dalam bergerak ke bawah untuk nyatu dengan kekuatan rakyat. Masalah capres ya belum dilakukan pengumuman oleh Bu Mega,” ujar Hasto.
Tidak hanya ganjar, PDIP juga bakal memberi peringatan keras demi menegakkan disiplin organisasi terhadap Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo yang secara tegas memberi dukungan mendukung terhadap Ganjar sebagai capres 2024.
Siapa saja bakal diberi peringatan karena bermanuver tekait capres 2024. Termasuk kepada ‘dewan kolonel’ yang mendukung Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai capres.
“Untuk menjadi capres dan cawapres, itu harus memahami seluruh persoalan fundamental. Tidak hanya berdiri di awang-awang dengan basis pencitraan, tetapi harus memiliki agenda-agenda strategis yang saat ini partai sedang menyiapkan,” ujar Hasto.
Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat DPP PDIP, Komarudin Watubun, yang ikut menandatangani surat pemanggilan terhadap Ganjar Pranowo, sebelumnya sudah memastikan bahwa yang disampaikan Ganjar tidak melanggar disiplin organisasi.
Meski begitu, Watubun sudah berbicara dengan Ganjar Pranowo untuk mengingatkan pentingnya berdisiplin, menjaga, dan menghormati keputusan kongres yang telah menyerahkan sepenuhnya wewenang memutuskan calon presiden yang diusung PDI Perjuangan kepada ketua umum.
Sementara itu, Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania atau GP Mania, Immanuel Ebenezer, meminta kepada PDIP untuk segera melepaskan ikatan kaki Ganjar Pranowo. Menurutnya, pernyataan kesiapan ini keluar karena sudah ada sinyal dari Megawati.
Tapi bila saat ini PDIP tetap mengekang Ganjar Parnowo, jangan salahkan bila rakyat akan meninggalkan PDIP. Hari ini, secara faktual, Ganjar sudah menjadi pilihan rakyat.
“Sudah tidak terbendung, suara rakyat adalah suara Tuhan. Kalau ini sudah menjadi kehendak rakyat, akan dibendung dengan cara apa lagi,” katanya.
Ganjar Pranowo Kena Sanksi
DPP PDIP menjatuhkan sanksi kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas pernyataan siap nyapres. Sanksi dijatuhkan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
“Maka saya sampaikan jatuhkan sanksi teguran lisan kepada Pak Ganjar,” kata Komaruddin saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin 24 Oktober 2022.
Meski tidak ada aturan organisasi yang dilanggar, tapi pernyataan Ganjar ini menimbulkan multitafsir di publik. Sanksi diberikan karena Ganjar merupakan kader senior PDIP.
Ganjar Pranowo menyatakan menerima sanksi berupa teguran lisan yang dijatuhkan kepada dirinya terkait pernyataan siap nyapres yang menjadi polemik. Sanksi tersebut diberikan langsung oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.
“Saya terima kasih dari Pak Sekjen dari Dewan Kehormatan yang tadi sudah memberikan banyak penjelasan, clearance pada statement saya. Dan tentu sebagai kader saya taat, dan tadi diberikan sanksi lisan tentu ini bagian dari komunikasi publik yang rasanya harus diperbaiki,” kata Ganjar.
Ganjar kembali menegaskan, sebagai kader ia patuh pada institusi partai dan akan mengikuti semua aturan serta arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Semua keputusan terkait dengan Pilpres adalah keputusan Ketua Umum, jadi semua pasti akan mengikuti,” katanya.
Partai-partai Merespons Kesiapan Ganjar
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menyikapi kabar pernyataan Ganjar Pranowo yang sudah siap menjadi capres. Apa yang disampaikan ini adalah hal yang menarik.
Sesungguhnya, di internal PPP sendiri, sejumlah DPW & DPC PPP sudah mengusulakan untuk mengusung Ganjar Pranowo.
“Di internal PPP sendiri, sejumlah DPW & DPC PPP usul kepada DPP PPP untuk mengusung Ganjar Pranowo,” katanya.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, justru mengapresiasi kabar kesiapan Ganjar dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Ganjar adalah figur yang diusulkan menjadi calon presiden di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN tahun 2022.
Selain itu, PAN yang telah bergabung dalam Kualisi Indonesia Bersatu (KIB) mengakui kalau KIB juga memonitor nama nama kandidat diluar Golkar, PPP dan PAN untuk diusung sebagai capres maupun cawapres di Pemilu 2024.
“KIB juga memonitor figure dari luar KIB. Nanti kita lihat bagaimana dinamika politik selanjutnya,” katanya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Frederich Paulus tak mempermasalahkan kabar pernyataan Ganjar Pranowo. Menurutnya, dalam keadaan saat ini, tidak bisa dikatakan kalau KIB menolak Ganjar sebagai capres.
“Saya tidak katakan menolak. Tapi Golkar mencalonkan Airlangga sebagai Presiden. Itu keputusan Munas 2019 dan keputusan Rapimnas 2021. Keputusan paling tinggi Partai Golkar ada di Munas. Baru diperkuat di Rapimnas,” ungkapnya.
Posisi Tawar Ganjar Pranowo Lebih Kuat dari PDIP
Direktur Sinergi Data Indonesia (SDI), Barkah Pattimahu, berpendapat kalau posisi tawar Ganjar Pranowo dalam kontestasi Pilpres 2024 justru lebih kuat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sendiri.
“Posisi tawar Ganjar kuat. Pernyataan Ganjar yang siap maju nyapres menunjukkan Ganjar memiliki posisi tawar yang kuat ketimbang PDIP, dan Ganjar tahu betul kekuatan yang ia miliki,” kata Barkah.
Elektabilitas mentereng sebagai pemuncak pada sejumlah survei, tentu saja membuat nama Ganjar Pranowo banyak dilirik partai lain. Tidak lewat PDIP, maka poros KIB bisa saja mengakomodir Ganjar Pronowo untuk maju sebagai capres 2024.
Meski KIB dirancang oleh Golkar, PAN dan PPP, namum nama besar dari terwujudnya koalisi ini salah satunya adalah Presiden Jokowi. Dan bukan rahasia lagi kalau Ganjar saat ini sangat dekat dengan Jokowi. Karena itu, PDIP tentu harus berhitung secara matang dalam menghadapi pilpres kali ini.
PDIP harus segera memutuskan calon presiden mereka. Tentu pilihannya tetap ada Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Bila pilihan tetap pada Puan, tentu bila ini dilakukan lebih awal, PDIP tetap punya cukup waktu untuk mengangkat suara Puan. Terutama menyatukan suara kader PDIP yang saat ini masih terus menunggu kepastian dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Saran saya PDI tidak perlu lama-lama memutuskan skenario apa yang akan diambil, apakah memilih Puan ataukah Ganjar. Jika lebih awal memilih, terutama jika pilihannya Puan maka tersedia waktu yang cukup untuk mengangkat suara Puan dan menyatukan suara kader PDIP yang menunggu kepastian keputusan Ibu Mega. Dengan skenario ini saya yakin suara Puan akan tergerek naik,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"