KONTEKS.CO.ID – Alasan Gen Z pilih Ganjar Mahfud terungkap dalam diskusi publik untuk anak muda oleh Alumni SMA Jaringan Bersama Indonesia (ASJBI) di Kemang Jakarta Selatan, Minggu 7 Januari 2024 sore.
Diskusi yang berlangsung seru dan aspiratif ini menghadirkan tiga pembicara. Yaitu, Brahmansyah dari Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar Mahfud, psikolog RA Oryza Sativa, dan tenaga ahli DPR, Fatan Fahriady.
Mereka mengupas secara komprehensif harapan-harapan yang kelompok milenial dan Gen Z tambatkan kepada Capres dan Cawapres peserta Pemilihan Presiden pada 14 Februari 2024 mendatang.
Dalam diskusi ini, Brahmansyah mengatakan ada tiga alasan penting yang perlu generasi muda ketahui tetang kenapa pasangan Ganjar Mahfud perlu mereka pilih dan dukung sebagau pemimpn Indonesia berikutnya.
“Pasangan Ganjar Mahfud ini memiliki pengalaman yang baik dalam bidang politik dan pemerintahan. Beliau berdua juga bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Baik Ganjar maupun Mahfud juga tidak pernah bermasalah ketika memimpin,” beber Brahmansyah.
Sementara Fatan melihat sosok Ganjar Mahfud yang berangkat dari keluarga rakyat biasa memiliki program-program yang berpihak pada kebutuhan anak muda.
Alasan Gen Z Pilih Ganjar Mahfud: Cek 21 Program Realistis dan Membumi
Ia menyebutkan 21 program yang pasangan Ganjar Mahfud tawarkan adalah progam yang realistis dan membumi. “Dari semua paslon, hanya Ganjar Mahfud yang menyediakan program internet cepat gratis di seluruh Indonesia yang saat ini telah menjadi kebutuhan generasi muda untuk bisa berkembang,” katanya.
“Dari semua pasangan calon, juga hanya Ganjar Mahfud yang secara serius memiliki program memajukan pendidikan untuk memutus mata rantai kemiskinan. Ganjar yakin, bahwa pengentasan kemiskinan harus termulai dengan memberi pendidikan melalui program satu keluarga pra sejahtera satu sarjana,” sambung Fatan.
Sedangkan psikolog Oryza Sativa menekankan pentingnya masyarakat, khususnya kelompok milenial dan Gen Z meningkatkan literasi digital. Ini guna memahami rekam jejak basic personality para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
“Membaca dan mengamati media bisa membantu kita memahami atribusi sosial para paslon,” saran Oryza.
Mengukur kecerdasan emosional para paslon juga perlu para pemilih milenial dan Gen Z lakukan. “Menonton debat bisa menjadi salah satu cara kita mengukur kecerdasan para pasanga calon,” tandasnya.
Suara Milenial dan Gen Z Perlu Capres-Cawapres Dengar
Menurut Ketua Umum ASJBI, Nanda Abraham, suara milenial dan Gen Z menjadi penting untuk didengar. Sebab kelompok ini merupakan salah satu entitas penting dalam peta politik Indonesia terkini.
“Diskusi yang melibatkan milenial dan Gen Z ini merupakan salah satu cara ASJBI untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbagi inspirasi. Serta berbagi aspirasi tentang sosok pemimpin seperti apa yang mereka harapkan dan teryakini bisa menjawab dinamika zaman yang akan lebih menantang di masa depan,” tutur Nanda.
Diskusi yang terhadiri lebih dari 200 peserta ini juga ingin mengajak para milineal dan Gen Z menjadi pemilih cerdas. Sehingga mereka dapat menilai siapa dari semua kandidat capres dan cawapres yang memiliki program tajam.
Tentunya program yang dapat mengatasi berbagai tantangan dalam berbagai lini politik, ekonomi, sosial dan budaya di masa mendatang secara konkret.
Animo Anak Muda Ikuti Diskusi Politik
Ketua Panitia Diskusi Publik dan Nobar Debat Capres, Marcellus Rumagit mengungkapkan rasa gembiranya melihat animo tinggi dari para milenial dan Gen Z. Mereka antusias untuk mendaftar, hadir, dan ikut berdiskusi bersama ASJBI.
Animo tinggi ini, menurut Marcellus merupakan sebuah indikasi membaiknya partisipasi masyarakat khususnya para milenial dan Gen Z.
“Milenial dan Gen Z ini, harus dapat peluang. Peluang menentukan sendiri siapa presiden dan wakil presiden yang akan bisa memimpin Indonesia. Peminpin menjadi negara yang unggul dalam satu dekade mendatang. ASJBI juga meyakini mereka dapat menilai dengan jernih, siapa pasangan yang mampu memajukan Indonesia hingga sejajar dengan negara lain di dunia,” papar Marcellus.
ASJBI adalah komunitas dengan anggota alumni semua SMA di seluruh Indonesia. Mereka ingin merangkul para milenial dan Gen Z untuk menumbuhkan generasi muda yang brilian dan berprestasi. Dan juga memiliki nasionalisme yang tinggi dan bervisi baik tentang pentingnya kecintaan terhadap Tanah Air serta semangat tinggi untuk membangun negeri.
Diskusi publik bersama milenial dan Gen Z ini dilanjutkan dengan Nonton Bareng (Nobar) Debat Capres ketiga yang akan membahas tentang Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Dalam Nobar debat yang diadakan ASJBI ini akan hadir Pratama Meiditania, Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Jakarta Selatan, influencer Dwi Guna Mandashiya dan Prof. Muradi, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Bandung sebagai komentator. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"