KONTEKS.CO.ID – Dalam debat capres ketiga sempat keluar pertanyaan untuk seluruh calon presiden terkait dengan strategi untuk menyusun peta jalan yang lebih konkret untuk memperkuat Kerjasama Selatan Selatan.
Lalu apa itu Kerjasama Selatan Selatan yang diminta panelis dijawab seluruh capres dalam subtema Hubungan Internasional.
Istilah Selatan didefinisikan sebagai wilayah-wilayah di dunia yang mempunyai kesamaan sejarah politik, sosial, dan ekonomi yang berakar pada kesenjangan yang terjadi di masa kolonial atau imperialis.
Negara-negara Selatan dipahami sebagai ekspresi ideologis atas berbagai keprihatinan yang dihadapi daerah-daerah berkembang, yang semakin berkembang dalam keberagaman dan pengalaman ekonomi serta politik.
Sementara  Kerjasama Selatan Selatan adalah hasil yang diperoleh Indonesia dalam perannya sebagai pelopor Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955.
Dalam konferensi itu, terciptalah Kerjasama Selatan Selatan yang menjadi dasar solidaritas negara-negara berkembang yang saat itu baru bebas dari kolonialisme atau penjajahan.Â
Kerjasama Selatan Selatan merupakan wujud solidaritas antar-masyarakat negara Selatan yang punya kontribusi terhadap kesejahteraan dan kemandirian, serta pencapaian tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, bahwa Kerjasama Selatan-Selatan dilakukan melalui kerangka kerja sama yang luas antar negara-negara Selatan dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, dan teknis.
Kerjasama Selatan Selatan tentu saja melibatkan dua atau lebih negara berkembang. Kemudian terlaksana secara bilateral, regional, intraregional atau interregional.Â
Dengan kolaborasi Selatan Selatan, negara-negara berkembang berbagi pengetahuan, keterampilan, keahlian dan sumber daya untuk mencapai tujuan pembangunan mereka melalui upaya bersama.
Dalam Kerjasama Selatan Selatan juga terwujud kerja sama Triangular atau kolaborasi yang memungkinkan negara-negara donor tradisional dan organisasi multilateral memfasilitasi inisiatif Selatan Selatan melalui penyediaan pendanaan, pelatihan, sistem manajemen dan teknologi, serta bentuk dukungan lainnya.
Tiga Tujuan Kerjasama Selatan Selatan (KSS)
Dikutip dari PBB, bahwa Kerjasama Selatan Selatan memiliki tiga tujuan. Pertama adalah menumbuhkan dan memperkuat kemandirian negara-negara berkembang dengan meningkatkan kapasitas kreatif mereka.Â
Hal itu dilakukan untuk menemukan solusi dan kapasitas teknologi terhadap permasalahan pembangunan dan merumuskan strategi yang diperlukan untuk mengatasinya.
Tujuan kedua adalah mempromosikan dan memperkuat kemandirian kolektif di antara negara-negara berkembang melalui pertukaran pengalaman yang mengarah pada kesadaran yang lebih besar mengenai masalah-masalah bersama dan akses yang lebih luas terhadap pengetahuan yang tersedia.
Ketiga adalah mengenali dan menanggapi permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan yang dihadapi oleh negara-negara kurang berkembang, negara-negara berkembang yang tidak mempunyai daratan, negara-negara berkembang yang kepulauan kecil dan negara-negara yang terkena dampak paling parah.
Misalnya bencana alam dan krisis-krisis lainnya, dan memungkinkan mereka untuk mencapai tingkat partisipasi yang lebih besar dalam kegiatan ekonomi internasional.***
Â
 Â
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"