KONTEKS.CO.ID – Mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) yang tergabung dalam aksi Mahasiwa Indonesia Bersatu juga melakukan aksi menolak politik dinasti yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
Aksi mahasiswa UBK digelar mulai pukul 11.00 WIB. Ada orasi dan mimbar bebas untuk menolak politik dinasti yang sedang dibangun oleh Presiden Jokowi.
Mereka menyampaikan kegelisahan tentang kondisi negara yang dijalankan oleh pemerintah pada hari ini justru melenceng dari cita-cita pendahulu bangsa.
Dalam orasinya, mahasiswa UBK menyampaikan peringatan bahaya tirani dinasti dan pelanggaran HAM di Indonesia.
“Awas bahaya, jangan sampai Indonesia dikuasai tirani dinasti dan pelanggar hak asasi,” tulis selebaran yang dibagikan mahasiswa pada Kamis, 11 Januari 2024.
“Indonesia menolak dinasti politik dan penculik” katanya koordinator lapangan mahasiswa Nico Gultom.
Nico dalam orasinya menyampaikan jika kedaulatan negara yang berasal dan untuk rakyat telah diamputasi oleh penguasa untuk melanggengkan kekuasan.
“Gerakan ini, sebagai manifestasi kesadaran kami sebagai mahasiswa, hal ini untuk menunjukkan kepedulian terhadap kondisi negara yang tidak biasa-biasa saat ini. Krisis demokrasi yang nyata dan gangguan terhadap sistem hukum oleh kelompok berkepentingan telah mengakibatkan ketidakpercayaan terhadap penguasa saat ini,” ujar Nico saat orasi.
Seperti diketahui, Mahasiswa Seluruh Indonesia mulai bergerak melakukan aksi-aksi penolakan terhadap capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang masih memiliki utang dalam kasus penculikan dan penghilangan paksa 13 aktivis pro-demokrasi.
Aksi ini digelar mahasiswa di kampus-kampus yang tersebar di Jakarta, Pulau Jawa, dan yang berada di luar Jawa. Mereka menyebut bahwa ini adalah aksi Mahasiswa Indonesia Bersatu.
Menurut mahasiswa, konsolidasi dilakukan perwakilan mahasiswa dari 800 kampus di Indonesia. Di Jakarta dan sekitarnya, ada 37 kampus yang bergerak untuk menggagalkan agenda politik dinasti yang sedang dibangun Presiden Jokowi.
Sementara di Bandung ada 14 kampus yang menggelar aksi serupa. Kemudian di Solo Raya mahasiswa juga menggelar aksi di 20 titik. Juga kampus luar Jawa yang menggelar aksi hingga puluhan titik.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"