KONTEKS.CO.ID – Mahfud MD, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03, menegaskan program gaji guru mengaji berlaku untuk semua pengajar agama di Indonesia.
”Kami punya program dan pasti punya uang. Sebab uangnya ada, memberi honor tetap kepada semua guru ngaji, termasuk non-Islam guru agama,” kata Mahfud MD menjawab lontaran pertanyaan saat mengikuti Halaqoh Kebangsaan di Darut Tauhid Cangaan, Bangil Pasuruan, Jawa Timur, baru-baru ini.
Pertanyaan ini sendiri terajukan oleh pemuda beragama Hindu bernama Singgih. Ia ingin menggali informasi apakah para tenaga pengajar atau guru dari agama lain dapat menikmati program yang sama.
Terlebih, sepengetahuannya selama ini sebenarnya sudah ada honor bagi guru ngaji.
Sayangnya ia merasa honor itu belum menggapai guru-guru dari komunitas agama lain. ”Dari dulu di Pasuruan ada guru-guru ngaji yang mendapat honor, tapi kita minoritas kok tidak terperhatikan seperti itu,” keluhnya.
Dalam kesempatan itu, mantan Menhan itu turut menyebut latar belakang menawarkan program ini. Mahfud menjelaskan, ia adalah lulusan madrasah ibtidaiyah dan lulusan ponpes.
”Saya diajari ngaji di langgar, saya bisa jadi menteri, (tapi) yang mengajari saya tidak ada yang mengurus. Guru-guru madrasah, marbot masjid, madrasah diniyah, itu tidak ada yang mengurus,” cetusnya.
Mahfud menambahkan, selama ini cukup banyak guru-guru agama dari komunitas agama lain yang memang sudah memiliki dana yang cukup kuat. Misalnya untuk guru-guru agama Katolik sudah Vatikan atur secara rapi.
Namun, ia kembali menegaskan, program menggaji guru ngaji itu akan berlaku untuk semua agama. “Kalau belum dan itu resmi lembaga pendidikan, Hindu, Kristen, Buddha, Khonghucu, Katolik, silakan ajukan. Nanti ukurannya tempatnya di mana, muridnya berapa, gurunya ngajar apa, berapa jam dalam seminggu, kita hitung, bayar!” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"