KONTEKS.CO.ID – Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait memutuskan mundur dari partainya dan telah mengembalikan KTA kepada Wakil Bendahara Umum DPP PDIP Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Waksekjen) PDP Utut Adianto.
Maruarar Sirait atau Ara memutuskan keluar dari PDIP dan memilih untuk ikut langkah Presiden Jokowi.
Tentunya keputusan Ara ini akan memperjelas apa yang dilakukan Jokowi terkait dengan politik.
Karena sampai saat ini, Jokowi juga belum menyatakan keluar dari PDIP. Jadi belum diketahui secara jelas, apa yang dimaksud Ara mengikuti langkah Jokowi.
“Saya memilih mengikuti langkah Pak Jokowi. Karena saya percaya Pak Jokowi merupakan pemimpin yang dipercaya rakyat Indonesia,” kata Ara.
Dalam postingan Instagramnya @maruararsirait, diketahui kalau Ara memposting foto dirinya bersama Jokowi. Kemudian di tempat yang berbeda bersama Rudianto Tjen dan Utut Adianto saat mengembalikan KTA PDIP.
Pada pertemuan dengan Jokowi dan saat di DPP PDIP, Ara terlihat mengenakan kemeja yang sama. Belum diketahui secara pasti, apakah Ara lebih dulu ke DPP PDI lalu bertemu Jokowi, atau sebaliknya.
Pada foto dengan Jokowi, terlihat kalau pertemuan itu dilakukan di Istana Kepresidenan. Dalam foto itu terlihat wajah Jokowi cukup serius. Tidak diketahui apa yang dibicarakan.
Dalam postingan itu, Ara menuliskan kalau dirinya menyampaikan rasa hormat kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
“Saya berterima kasih selama ini untuk bisa berbakti dan mengabdi di bidang politik melalui PDI Perjuangan. Tentu cukup banyak suka-duka yang kita lalui bersama,” kata Maruarar.
Ara kemudian menceritakan kalau beberapa waktu ini, setelah merenung dan berkontemplasi cukup lama, berintropeksi dan berdoa, juga berkonsultasi dengan keluarga serta teman terdekat, baik di PDI Perjuangan dan di eksternal. Akhirnya dia memutuskan untuk hengkang dari PDIP.
“Izinkahlah hari ini, saya pamit dari PDI Perjuangan. Saya juga mengucapkan permohonan maaf, kalau selama ini ada banyak kekurangan yang saya lakukan selama di PDI Perjuangan,” katanya.
Maruarar kemudian menyebut sejumlah nama yang dianggap sahabat di PDIP. Mulai dari FX Rudy di Solo, Bambang DH di Surabaya, dan nama-nama penting lain di partai tersebut.
“Om Rahmat di NTB, Mas Soeryo di Kepri, Alex di Sumbar dan Kang Rudy Harsa, Andre Pareira, dan adek saya Ono di Jabar. Juga sahabat yang di DPP, yang selama ini banyak berdiskusi, Bang Komaruddin dan Mbak Ning yang lama berjuang bersama, Om Mindo dan Pak Rudianto Tjen,” katanya.
Ara juga menyebut nama-nama yang selama ini aktif di TMP dan telah bersama sejak 2008 hingga 2023.
Mulai dari generasi pertama Utut Adianto, Lae Sukur, Rieke Diah Pitaloka, Efendi Sianipar, Basar, Agung Rai, Indah, Vanda, dan Asdy.
Kemudian generasi kedua (TMP) Nico Siahaan, Charles Honoris, Marinus Gea dan juga nama-nama lain di Jawa Barat, Surabaya, dan Jakarta. Mereka mengajarkan untuk bisa sabar, iklas dan loyal.
“Hari ini, saya mohon maaf karena saya tidak bisa lagi ada di PDI Perjuangan karena saya punya keyakinan dan percaya dengan Pak Jokowi seperti mayoritas kebanyakan Rakyat Indonesia yang juga percaya pada Pak Jokowi yang adil dan bisa memanusiakan manusia dan bisa memajukan bangsa kita,” katanya.
“Saya tetap doakan PDI Perjuangan. Saya yakin PDI Perjuangan memiliki banyak kader yang lebih loyal dan berkualitas dan mampu dan mau bergotong royong daripada yang saya lakukan selama ini. Maju terus PDI Perjuangan,” katanya lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"