KONTEKS.CO.ID – Wacana pemerintah memberhentikan sementara alokasi dana Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjadi perbincangan masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat di Istana Negara pada Selasa, 16 Januari 2024, mengungkapkan kalau pemerintah saat ini sedang meninjau ulang rencana penghentian sementara dana LPDP.
Sebagai informasi, pemerintah menganggarkan 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan, dan sekitar Rp20 triliun dialirkan untuk dana LPDP setiap tahun.
Muhadjir menambahkan, dana LPDP akan dialihkan untuk penelitian dan pengembangan beberapa sektor pendidikan. Salah satunya pada sektor pendidikan perguruan tinggi.
“Mungkin kita stop dulu. Jadi, anggaran pendidikan 20 persen nanti sepenuhnya bisa digunakan untuk membenahi pendidikan, termasuk riset dan alokasi pengembangan pendidikan perguruan tinggi bisa ditingkatkan,” ujar Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan seperti dikutip pada Kamis, 18 Januari 2024.
Muhadjir menegaskan kalau dana LPDP akan berjalan terus sesuai rencana. Sebenarnya LPDP memiliki dana abadi sebesar Rp136 triliun. Dana itu diputar dan terus memperoleh imbal hasil. Dari dana imbal hasil itu, dapat mencukupi kebutuhan biaya beasiswa LPDP.
“Dengan begitu, dana pendidikan sebesar 20 persen bisa digunakan sepenuhnya untuk memperbaiki sistem pendidikan, termasuk penelitian dan pengembangan di perguruan tinggi,” ujarnya.
Perubahan strategi ini juga sejalan dengan harapan Presiden Jokowi yang menegaskan pentingnya meningkatkan dana penelitian dan pengembangan sektor pendidikan, terutama pada perguruan tinggi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyoroti minimnya anggaran riset dan rendahnya jumlah penduduk lulusan pendidikan tinggi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan Forum Rektor Indonesia di Surabaya, pada 15 Januari 2024.
Jokowi berkomitmen menambah dana riset, sebelum nanti masuk masa pergantian presiden. Presiden Jokowi sudah memerintahkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) untuk merumuskan kebijakan tersebut.
“Pak Nadiem, anggarannya diperbesar. Enggak apa-apa dimulai tahun ini. Nanti kan sudah ganti presiden, tetapi dimulai itu yang gede. Jadi, presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan,” kata Jokowi. (Laporan: Zidane Omar/ Jurnalis Magang).***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"