KONTEKS.CO.ID – Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyampaikan tentang kondisi pertanian. Bahwa petani dan lahan pertanian yang makin sedikit, tapi subsidi pupuk justru naik setiap tahun.
Menurut Mahfud MD, hal ini tentu terasa sangat janggal dan patut dipertanyakan. Terkait hal ini, pasti ada sesuatu yang salah.
“Sumber daya alam kita sangat kaya, tapi pangan belum berdaulat, petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk makin besar, pasti ada yang sala, petaninya sedikit, lahanya sedikti kok subsidinya setiap tahun makin naik, pasti ada yang salah,” kata Mahfud MD.
Mahfud menyampaikan bagaimana Indonesia saat ini belum berdaulat dalam bidang pangan. Masihnya industrialisasi yang mendorong masuknya investor justru ikut mendorong lingkungan menjadi rusak.
“Konstitusi kita juga menyatakan bahwa sumber daya alam itu harus dikelola dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” ujar Mahfud. Mahfud lantas menyebut bahwa pada 16 Juni 2011, ketika menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), ia pernah memutus perkara yang berkaitan dengan sumber daya alam.
Menurut Mahfud MD, ada empat tolok ukur mengenai SDA yang harusnya memihak kepada rakyat. Mulai dari pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hak-hak yang diwariskan oleh leluhur.
Namun, dengan tolok ukur itu, pemerintah belum melakukan upaya-upaya untuk melestarikan lingkungan. “Saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah apa sih yang diperlukan Ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita,” katanya. “Maka kami punya program petani bangga bertani, di laut jaya nelayan sejahtera,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"