KONTEKS.CO.ID – Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai debat cawapres keempat paling memalukan yang dipertontonkan ke publik.
“Menjadi tontonan paling memalukan sepanjang sejarah debat capres-cawapres di negeri ini,” katanya melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, Senin, 2 Januari 2024.
Hal tersebut disampaikan Pangi bukan tanpa alasan. Menurutnya, debat cawapres keempat itu hanya mempertontonkan gimik dan saling ejek.
“Sikap kekanak-kanakan, tidak bijaksana, suka merendahkan dan mempermalukan orang lain, bicara di luar konteks dan cenderung tidak nyambung serta penampilan penuh gimik dan gestur yang cenderung mengejek,” katanya.
Pangi menyatakan bahwa memang penting batas umur perlu diatur dalam pencalonan presiden. Setidaknya, batas umur 40 tahun sudah sangat tepat, karena sudah memiliki kedawasaan dalam bersikap.
“Inilah sebabnya mengapa founding father republik merancang bahwa calon presiden dan wakil presiden harus memiliki usia minimal 40 tahun,” ujarnya.
Dia menilai, keputusan batas usia 40 tahun yang sebelum diubah Mahkamah Konstitusi (MK) sebenarnya sudah sangat tepat.
“Saya yakin bahwa keputusan tersebut bukanlah sesuatu yang spontan dan tidak punya alasan yang kuat, melainkan hasil dari refleksi yang panjang dan matang,” terangnya.
Dia menambahkan apa yang telah dipertontokan semakin menguatkan bahwa batas usia memang menjadi penting bagi seseorang untuk maju sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden.
“Debat pamungkas cawapres tadi malam semakin menguatkan argumentasi bahwa kematangan dan kedewasaan itu penting,” tandasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"