KONTEKS.CO.ID – Setelah Maruarar Sirait, hari ini giliran Stefanus Gusma yang mundur dari gerbong partai politik PDIP.
Stefanus Gusma yang merupakan Ketua Umum Pemuda Katolik mundur dari pengurus Badiklatpus PDIP. “Ya, saya sudah pamit (ke DPP PDIP). Saya sampaikan permintaan maaf, berterima kasih dan sudah pamit dengan para senior di partai. Sempat kirim WhatsApp, dan juga sudah buat surat pengunduran diri dari kepengurusan Badiklatpus,” ungkapnya, Sabtu 27 Januari 2024.
Ia menjelaskan, untuk saat ini aktif mendampingi komunitas relawan memenangi paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bahkan Gusma menginisiasi sekaligus membina komunitas Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman dan Toleransi Indonesia (Sakti).
Mantan ketua DPP KNPI itu seringkali terlihat mendampingi putra sulung Presiden Jokowi ketika melakukan kampanye ke berbagai lokasi. Sebut saja, saat paslon no urut 2 itu ke NTT.
Lalu ketika kegiatan kick-off aksi door to door 2 juta rumah SAKTI demi menggaet suara memenangi Prabowo-Gibran di Kota Solo, Kamis 11 Januari 2023 lalu.
Bicara alasan mundur dari PDIP, Gusma mengungkapkan, ia memiliki perbedaan pendapat terkait Pilpres 2024.
“Alasan pamit karena sudah berbeda (pendapat) dengan partai sehubungan Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etisnya demikian. Sewaktu masih aktivis mahasiswa di Solo saya sudah jadi relawannya Pak Jokowi saat maju wali kota. Lalu ikut memperjuangkan maju gubernur DKI, dan saat maju pilpres dua kali. Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju wali kota Solo,” papar Gusma.
Alasan lainnya, ia juga memutuskan untuk mengikuti langkah Jokowi. “Saya rasa mungkin itu kesamaan dengan mentor saya Bang Ara (Maruarar Sirait) dalam konteks ini,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"