KONTEKS.CO.ID – Anies Baswedan menanyakan kepada Prabowo Subianto tentang pemberdayaan perempuan.
Dia meminta Prabowo menjelaskan apa yang kurang dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan dalam pemerintahan Jokowi berikut cara mengubahnya.
“Bisakah bapak jelaskan apa yang kurang dalam pemberdayaan dan perlindungan perempuan sekarang dan bagaimana mengubahnya?” tanyanya dalam Debat Pilpres 2024, Minggu, 4 Februari 2024.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Calon Presiden Nomor Urut 02 itu menyebut lembaga swadaya masyarakat/organisasi non-pemerintah (NGO) yang bekerja melindungi dan memberdayakan perempuan perlu didukung.
Menurut dia, dukungan itu merupakan salah satu cara untuk melindungi perempuan dari ancaman kekerasan.
Sebagai informasi, kurang lebih 3,2 juta perempuan mengalami kasus kekerasan dalam delapan tahun terakhir.
“Jadi, saya sangat-sangat mendorong penegakan hukum yang sekuat-kuatnya dan bantuan kepada lembaga-lembaga non-pemerintah, NGO-NGO yang bergerak di bidang perlindungan kaum perempuan. Saya sendiri aktif menyelamatkan kaum perempuan yang bekerja di luar negeri dari tindakan-tindakan kekerasan seperti itu,” kata Prabowo dalam segmen keempat debat kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta, Minggu.
Prabowo, masih menjawab pertanyaan Anies soal perlindungan perempuan, meyakini penegakan hukum masih menjadi langkah yang penting.
“Kita harus tegakkan hukum dalam perlindungan masalah-masalah itu. Kita tegakkan hukum dan itu harus kita tegakkan sekeras-kerasnya dan itu menurut saya sudah menjadi aksiomatis (keharusan, red.), tanpa kita berpikir panjang memang itu harus kita lindungi seluruh rakyat kita, apalagi kaum perempuan dari segala bentuk penindasan, kekerasan, eksploitasi, human trafficking (perdagangan orang, red.) dan sebagainya,” kata Prabowo.
Debat Pilpres 2024 atau terakhir bertempat di Convention Center (JCC), Jakarta Pusat dan mulai pukul 19.00 WIB.
Tema debat kali ini yakni Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"