KONTEKS.CO.ID – Presiden Joko Widodo kembali mempertegas bahwa presiden diperbolehkan untuk kampanye. Tapi dia mengaku tidak akan kampanye.
Hal ini disampaikan Jokowi bersamaan dengan gelombang kritik sivitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia yang utamanya mengkritisi netralitas Presiden Jokowi dalam pilpres 2024.
Dalam siaran pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 7 Februari 2024, Jokowi yang diinformasikan akan mengikuti kampanye pada Sabtu, 10 Februari 2024, menegaskan tidak akan kampanye.
“Yang bilang siapa? Ini ini ini, ini saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya. Bahwa Presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya,” kata Jokowi.
“Tapi, jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? Saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye,” kata Jokowi melanjutkan.
Dalam kesempatan ini, Jokowi sebelumnya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan hak pilihnya dan datang ke TPS. Menurut Jokowi, masyarakat harus memberikan suara sesuai dengan pilihannya.
“Saya ingin menegaskan kembali bahwa ASN, TNI, Polri termasuk BIN, harus netral dan menjaga kedaulatan rakyat,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga memina kepada KPU, Bawaslu, dan seluruh jajaran sampai ke daerah harus profesional dan memastikan integritas pemilu.
“Supaya suara rakyat benar-benar berdaulat. Kita semua harus menjaga pemilu yang damai yang jujur dan adil, menghargai hasil pemilu dan bersatu padu kembali untuk membangun Indonesia,” kata Jokowi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"