KONTEKS.CO.ID – Keluarga Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang merupakan bagian dari warga negara merasakan situasi bangsa hari ini tidak baik-baik saja.
GMNI menganggap demokrasi bangsa telah diwarnai dengan intimidasi dan pelanggaran etika yang terjadi berulang-ulang tanpa rasa malu.
Aturan soal netralitas ditabrak dan mengancam iklim demokrasi yang telah susah payah ditegakan sejak reformasi 1998.
Rusaknya demokrasi tentu akan merusak kehidupan bangsa dan negara secara keseluruhan.
Karena itu, Minggu, 11 Februari 2024, Keluarga Besar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menyerukan:
1. Mendesak Presiden Jokowi menghentikan penggunaan program dan fasilitas negara untuk kampanye terselubung memenangkan salah satu kandidat.
2. Mendesak Presiden Jokowi menghentikan penggunaan aparat negara untuk melakukan intimidasi terhadap seluruh komponen masyarakat dalam rangka memenangkan salah satu kandidat.
3. Mendesak Presiden Jokowi menghentikan penggunaan kasus hukum sebagai alat sandera politik untuk memenangkan kandidat tertentu.
4. Mendesak Komisi Pemilihan Umum untuk bekerja akuntabel dan transparan ditengah krisisnya legitimasi dan kepercayaan publik pada proses pemilu 2024.
5. Mengajak seluruh keluarga besar GMNI dan semua komponen masyarakat sipil untuk berani bersuara kritis terhadap penyalahgunaan wewenang dan sikap pejabat publik yang menyalahi peraturan perundangan.
6. Mengajak seluruh keluarga besar GMNI dan semua komponen masyarakat sipil untuk aktif menjaga suara rakyat di tempat pemungutan suara (TPS) di tempat dimana kita tinggal.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"