KONTEKS.CO.ID – Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan bahwa saat ini yang terpenting memastikan Pilpres 2024 yang telah berlangsung benar-benar aspirasi masyarakat dan tidak ada tekanan.
“Bagi kami yang penting adalah prosesnya berlangsung dengan jurdil, yang nyatanya terjadi itulah yang dilaporkan dan yang senyatanya terjadi di lapangan itu benar-benar aspirasi rakyat,” kata Anies usai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Al Azhar pada Jumat, 16 Februari 2024.
Karena itu, Anies menyinggung kembali agar pilpres yang telah berlangsung benar-benar terbebas dari intervensi dan politik uang.
“Jadi jangan sampai ada unsur tekanan atau unsur imbalan di dalam memilih. Karena pemilihan ini adalah hak rakyat. jadi itu poin utamanya,” kata Anies.
Menurut Anies, hasil dari proses pemilu yang jujur dan adil adalah hasil yang baik. Pilihan masyarakat dalam pemilu bukan karena ada unsur intervensi, politik uang, dan berdasarkan hati nurani masyarakat.
“Yang penting adalah terjadi jujur dan adil dan pemilihan itu berdasarkan pilihan warga bukan berdasarkan tekanan, bukan berdasarkan imbalan, tapi karena apa yang ada pada hati nuraninya dan itu harus dijaga sama-sama,” kata Anies Baswedan.
Pertemuan dengan Surya Paloh dan Jusuf Kalla
Sementara saat dimintai komentar terkait pertemuan dengan Ketum Partai NasDem Surya Paloh, dan juga politisi senior Jusuf Kalla, Anies menyampaikan bahwa itu terkait dengan perkembangan yang terjadi selama pemilu.
“Kita diskusi tentang perkembangan aja. Perkembangan kemarin, memantau situasi, saling mencocokkan apa pandangan dan pandangan kita sama, bahwa kita harus memantau semua pelaksanaan kemarin,” kata Anies.
Selain itu, dalam pertemuan dengan Surya Paloh dan Jusuf Kalla juga dibahas mengenai fakta-fakta mengenai kekurangan pemilu yang nantinya akan diskikapi oleh tim hukum AMIN.
“Mengumpulkan fakta-fakta, sehingga nanti ketika kita berbicara menyampaikan sikap itu berdasarkan pada fakta-fakta,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"