KONTEKS.CO.ID – Direktur Eksekutif Strategi Institute R.D. Mahendra Uttunggadewa mengungkapkan makna peringatan Hari Sumpah Pemuda di tengah situasi krisis global saat ini.
Sebab menurutnya, situasi krisis global yang terjadi saat ini menimbulkan dampak luar biasa dan mulai terasa di Indonesia.
Ditambah lagi menghadapi tahun politik jelang pemilu 2024. Situasi tersebut berpotensi memunculkan konflik. Bahkan Pilpres menjadi sumbu yang bisa meledakkan konflik sesama anak bangsa.
“Peringatan sumpah pemuda hari ini harusnya mampu memberikan satu ingatan kembali bagaimana bangsa ini terlahir,” kata Mahendra Uttungadewa di sela-sela Peringatan Sumpah Pemuda di Banksasuci Tangerang, Jumat 28 Oktober 2022.
Menurutnya, pemaknaan dan pengingatan ulang makna Sumpah Pemuda harus dibawa dalam konteks kekinian untuk melihat bahwa tidak ada yang lebih penting dari kepentingan bangsa.
“Pilihan apapun ketika kita berpolitik hari ini, ketika kita berkonflik dalam konteks politik apapun, elektoral hari ini, tidak ada yang lebih penting selain kepentingan bangsa,” tegasnya.
Saat ini, semua anak bangsa mendudukkan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan, partai, individu dan keluarga.
“Mari kita maknai peringatan ini sebagai suatu bentuk mengingat kembali kesadaran awal dimana Sumpah Pemuda itu dibuat, justru untuk menguatkan kembali kebhinekaan kita. Bahwa terbukti kala kita berjalan sendiri tidak bisa keluar dari persoalan,” ujarnya.
Dia mengatakan, untuk bisa keluar dari krisis di Indonesia saat ini hanya bisa dilakukan dengan duduk sama rendah berdiri sama tinggi sebagai sebuah bangsa.
“Ini menjadi catatan penting bagi kita semua agar kita tidak terjebak dalam situasi konflik, yang kemudian makin menajamkan konflik baik dengan sadar atau tidak sadar karena kita melupakan ada kepentingan bangsa yang lebih besar dari itu semua,” tandasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"