KONTEKS.CO.ID – Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), menilai, program makan siang gratis Prabowo-Gibran akan menjadi bom waktu bagi stabilitas ekonomi Indonesia.
Peneliti Seknas FITRA, Bernard, mengatakan, stabilitas ekononi di Indonesia akan terganggu jika program makan siang gratis tetap dipaksakan pemerintah.
“Apabila dipaksakan untuk program makan siang gratis maka akan ada yang dikorbankan dan berpotensi menganggu stabilitas yang ada,” katanya dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu, 28 Februari 2024.
Bernard menyampaikan, secara teknisnya program makan siang gratis juga belum jelas. Selain itu, data penerim manfaat program tersebut juga belum dilakukan.
“Ditambah lagi, program makan siang gratis masih belum jelas teknisnya, pendataan penerima manfaat, alur pasok bahan baku, dan implementasinya masih ke penerima manfaat,” ujarnya.
“Alih-alih menciptakan kesejahteraan, program makan siang gratis berpotensi menambah persoalan seperti memperlebar defisit anggaran, merusak program-program yang sudah stabil, menciptakan tumpukan sampah akibat makanan sisa, mengganggu neraca perdanganan akibat bahan baku yang diimport.”
Selain itu, Seknas FITRA menyoroti soal sumber anggaran untuk program makan siang gratis.
Seknas FITRA tidak setuju jika anggaran untuk program itu dari hasil mealokasi anggaran pengurangan subsidi energi seperti BBM dan listrik.
“Apalagi jika sumber anggaran program makan siang gratis dari realokasi anggaran akibat pengurangan anggaran subsidi energi,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut bentuk penggelapan anggaran publik.
“FITRA menilai, tindakan itu merupakan penyelundupan anggaran publik yang tidak pernah masuk akal,” tandasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"