KONTEKS.CO.ID – Saksi dari paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahdud MD, Franditya Utomo menyebut penggunaan aplikasi Sirekap merugikan peserta Pemilu 2024.
Franditya meluapkan kekecewaannya saat rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara untuk pemilu 2024, di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Februari 2024.
Menurutnya, Bawaslu perlu menyoroti permasalahan Sirekap. Sebab, dampak kerugiannya sangat dirasakan peserta Pemilu.
“Tindakannya KPU ini merugikan ujungnya. Nanti mohon Bawaslu bisa mencatat sebagai poin penting, tindakan KPU berdampak pada kerugian peserta pemilu,” kata Franditya.
Menurutnya, banyak ketidaksesuaian antara Formulir C hasil dengan yang ditampilkan pada Sirekap. Itu yang menjadi penyebab dari kegaduhan.
“Ini harus dicatat Bawaslu ya, ketika barang ini enggak layak publikasi tapi tetap dipublikasikan hukumnya bagaimana, ini mohon dicatat,” tegasnya.
“Karena ini kan sudah membuat kekacauan, kegaduhan, dan semacamnya karena bagaimana pun yang sudah dipajang KPU ada lambangnya, ini sebuah kebenaran,” pungkasnya.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"