KONTEKS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan sulit merebut kursi Ketua Umum Partai Golkar. Sebab, di internal Partai Golkar memiliki banyak faksi.
Analis politik Citra Institute, Efriza, mengatakan, gejolak di internal Partai Golkar tentunya akan menolak Jokowi untuk ikut pemilihan kursi ketua umum.
“Gejolak internal Partai Golkar memungkinan akan menolak Jokowi mengikuti kompetisi (perebutan kursi) ketua umum,” katanya kepada KONTEKS.CO.ID, Minggu, 10 Maret 2024.
Efriza menyampaikan, Golkar merupakan partai tua yang dibangun atas dasar kaderisasi. Karena itu, sulit bagi Jokowi untuk bisa mengisi posisi ketua umum.
“Partai Golkar, partai lama yang dibangun tidak dengan dasar personalisasi politik,” ujarnya.
Apalagi, kata Efriza, okowi tidak pernah menjadi bagian dari partai berlambang pohon beringin tersebut. Setidaknya, jika Jokowi ingin menjadi ketua umum harus memenuhi persyaratan AD/ART Partai Golkar.
Pertama, aktif terus-menerus menjadi anggota Partai Golkar sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak pernah menjadi anggota partai politik lain.
Kedua, menjadi pengurus Partai Golkar tingkat pusat dan/atau sekurang-kurangnya pernah menjadi pengurus di tingkat provinsi. Ketiga, pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan kader Partai Golkar.
“Jokowi diyakini tidak bisa melakukan jalan pintas. Setidaknya tiga persyaratan kader saja Jokowi sudah kehilangan kans menjadi ketua umum,” pungkasnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"