KONTEKS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap akan berupaya mengendalikan Partai Golkar setelah dipastikan merapat ke partai pohon beringin.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, isu Jokowi keluar dari PDI Perjungan dan bergabung dengan Golkar, tidak dapat dipisahkan dari upanya dirinya untuk memegang kendali penuh terhadap Partai Golkar.
Apa yang sedang dilakukan Jokowi tentu demi peran sebagai pemain kunci atau play maker dalam politik dalam negeri di masa yang akan datang.
Renggangnya hubungan Jokowi dengan Megawati dan PDI Perjuangan memang telah terjadi jauh sebelum pemilu. Bersamaan dengan itu, hubungan Jokowi dan Prabowo justru makin erat.
Selain itu, Jokowi juga menjalin kedekatan dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, tentu melalui Luhut Binsar Pandjaitan. Semua hubungan terlihat jelas dan kasat mata.
“Agenda politik yang mulanya tersembunyi, mulai terbongkar ketika putra mahkota yang bernama Gibran Rakabuming Raka disiapkan menjadi calon wakil presiden, melalui putusan MK yang kontroversial,” kata Karyono pada Selasa, 12 Maret 2024.
Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus tidak ambil pusing dengan isu Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar. Meski saat ini tidak jelas status keanggotaan Jokowi di PDIP.
“Jokowi suka-suka dia mau jadi kader siapa, kader mana, orang dia penguasa tertinggi,” katanya pada Kamis, 7 Maret 2024.
Banyak informasi menyebutkan kalau Jokowi akan bergabung dan mengambil peran di Partai Golkar. Rencana tersebut dimatangkan dengan manuver Bahlil Lahadalia, untuk merebut posisi ketum Golkar untuk Jokowi.
Senior Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan bahwa siapa saja boleh bergabung dengan Golkar. Namun ada syarat, apalagi bila ingin menjadi ketua umum.
Mekanisme seseorang bisa duduk di kursi pengurus, atau menjadi ketua umu, tentu ada syarat yang secara khusus mengatur. Misal saja harus sudah menjadi kader selama 5 tahun.
“Tapi kalau untuk jadi pengurus ada aturannya, kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun,” ujar Jusuf Kalla.
Sementara saat ditemui di DPP Golkar, Jakarta Barat, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa hubungan Golkar dan Jokowi sudah rapat.
“Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat,” kata Airlangga pada Minggu, 10 Maret 2024.
Menurut Airlangga, Jokowi sudah merasa nyaman dengan Golkar. Bahkan sudah banyak iklan-iklan Partai Golkar bersama Jokowi. Ini menunjukan kedekatan Jokowi dan Golkar.
“Tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar,” ujarnya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"