KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 149 gempa susulan terjadi di Tuban, Jawa Timur, dari rangkaian gempa bumi di Laut Jawa dengan Magnitudo 6,0 yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024.
“Telah terjadi 149 gempa susulan sampai jam 5 pagi tadi,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, saat dihubungi konteks.co.id pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Gempa susulan susulan terbesar terjadi pada pada koordinat 5,92° Lintang Selatan dan 112,35° Bujur Timur, atau di laut pada jarak 114 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur. Gempa pada kedalaman 12 km itu terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024, pukul 15.52 WIB.
Gempa tektonik ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser
Guncangan juga meluas hingga dirasakan di Kota Surabaya. Gempa ini terjadi di Kabupaten Tuban, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik dan Kota Surabaya.
Sementara berdasarkan data Pusdalops BNPB, guncangan gempa yang terjadi di Kabupaten Tuban ini dirasakan di empat kecamatan yakni Kecamatan Soko, Kecamatan Parengan, Kecamatan Bangilan, Kecamatan Rengel, Kecamatan Semanding, dan Kecamatan Tambah.
Sedangkan untuk wilayah Gresik, gempa dirasakan di dua kecamatan yakni Sangkapura dan Kecamatan Tambak, dan di Kota Surabaya yakni Kecamatan Simokerto, Kecamatan Mulyorejo, dan Kecamatan Genteng.
Data terakhir hingga pukul 18.00 WIB, total kepala keluarga terdampak (KK) akibat gempa ini sebanyak 143 KK dan dua orang mengalami luka ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Adapun kerugian materil dari dampak gempa bumi ini meliputi 4 unit rumah rusak berat, 13 unit rumah rusak ringan, 42 unit rumah rusak ringan, 1 unit balai desa rusak berat.
Kemudian 4 unit fasilitas kesehatan rusak ringan, 2 unit Sarana Pendidikan rusak ringan, 1 unit Sarana Pendidikan (Ponpes) rusak sedang, 2 unit Fasilitas Perkantoran rusak ringan, dan merusak dua unit sarana ibadah.
Hingga saat ini BPBD Kabupaten Tuban, Gresik, dan Rembang tengah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan penanganan lebih lanjut.
BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Salah satunya adalah video kerusakan dan dampak akibat gempa yang beredar viral di sosial media terkait gempa di Kabupaten Tuban.
Selain itu, diimbau pula untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa dan dan pantau informasi terkini dari instansi berwenang seperti BNPB, BMKG, serta pemerintah daerah setempat untuk menghindari misinformasi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"