KONTEKS.CO.ID – Anies Baswedan belum menentukan siapa cawapres yang akan dipilih untuk mendampinginya di Pemilu 2024. Partai Demokrat tetap mendorong Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres, dan PKS juga tetap mendorong mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin melihat AHY mempunyai kans lebih untuk dipilih oleh Anies sebagai cawapres bila dibandingkan dengan Aher.
“Kenapa? Ahy elektabilitasnya masih ada walaupun masih kecil 0,2 % kan pas survei Litbang Kompas itu. Kemarin juga suara Demokrat juga naik dari hasil survei lebih dari PKS, walaupun PKS pun naik,” kata Ujang saat di hubungi, Selasa, 1 November 2022.
Elektabilitas Aher sendiri dari berbagai hasil lembaga survei lain masih di bawah AHY. Sehingga kurang pas bila disandingkan dengan Anies.
“Lalu Aher itu kan dari PKS, PKS itu kan partai yang tidak disukai oleh lawan-lawan politik Anies, karena dianggap tanda petik yang rela mendukung radikalisme, garis keras dan sebagainya, walaupun kita tau belum tentu gitu, maka ini isu politik,” ujarnya.
Hal ini berbeda dengan Partai Demokrat yang mengusung AHY. Partai Demokrat selama ini dianggap partai nasionalis. Dan dalam konteks yang lebih besar menurut Ujang, akan lebih menguntungkan bila Anies menggandeng AHY.
Karena menurut Ujang, bila Anies memilih Aher maka hal tersebut akan menjadi ganjalan, karena Aher yang merupakan kader PKS akan menjadi sasaran serangan lawan-lawan politik Anies ke depan.
“Jadi kalau pasangannya Anies-Aher, maka lawan politik lebih enak untuk bisa menghajar, menghancurkan dengan isu-isu dan tuduhan radikal,” ujarnya.
Dalam konteks cawapres ini menurut Ujang, Kualisi Nasdem, Demokrat dan PKS haruslah realistis dalam memilih siapa pasangan capres cawapres yang akan dimenangkan di Pemilu 2024 mendatang. Olah karena itu menurut Ujang, sangat realistis juga bila kualisi tiga partai ini membuka ruang bagi cawapres yang tidak berasal dari internal ketiganya.
“Misalkan Khofifah, lalu ada ada Firli Bahuri, ada Sandiaga Uno ada Erick Thohir, ya siapapun gitu, yang bisa berpotensi berdampingan dengan Anies tapi bisa memberi kemenangan. Jadi sekali lagi pilihannya cuma dua, ya saya sih melihat AHY lebih berpeluang,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"