KONTEKS.CO.ID – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kembali menyinggung bagaimana keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mempersiapkan Gibran Rakabuming Raka bisa menjadi cawapres sejak akhir April 2023.
Menurut Hasto, pernyataannya ini didasarkan dari dokumen yang telah dikumpulkan. Kemudian juga dari keterangan-ketarangan yang ada.
“Ternyata pada akhir April keluarga Pak Jokowi sudah memutuskan bahwa Mas Gibran akan menjadi calon wakil presiden,” kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin, 1 April 2024.
Hasto menambahkan, PDIP tidak pernah mempersoalkan hal ini bila kontestasi Pilpres 2024 berjalan dengan demokratis.
Namun Hasto kembali menyinggung hal ini karena Pilpres 2024 justru diwarnai dengan penyalahgunaan kekuasaan. Apalagi hal itu untuk memenangkan pasangan tertentu.
“Inilah kemudian yang mendasari abuse of power dari penyelenggaraan kekuasaan negara, sumber-sumber daya negara, alat-alat negara, inilah yang dipersoalkan PDIP,” ujar Hasto.
Kembali Hasto menyinggung soal pengkhianatan, terutama yang terjadi pada dinamika organisasinya. Meski itu diakui merupakan hal yang biasa. Namun PDIP mempersoalkan bagaimana pengkhianatan dilakukan terhadap konstitusi.
“Tetapi ketika berkhianat pada konstitusi, pada demokrasi yang berkeadilan rakyat, apalagi nilai-nilai kejujuran seorang pemimpin itu pun dikorbankan, maka ini menjadi suatu persoalan yang sangat serius bagi kita sebagai bangsa,” katanya.
Menurut Hasto, PDIP merasa dibohongi Gibran Rakabuming. Padahal sebelum ditetapkan maju sebagai cawapres, Girban sudah mengklarifikasi. Di hadapan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komorudin Watubun, Gibran menegaskan tidak akan maju sebagai cawapres.
“Mas Gibran menegaskan di depan saya dan Pak Komar bahwa tidak akan berproses ke sana (cawapres) karena lahir dan dibesarkan di PDIP,” kata Hasto.
Selain itu, Gibran juga menegaskan bahwa dirinya berkomitmen tetap bergabung bersama PDIP.
“Kemudian tahu ‘bahwa bapak saya tahun depan akan habis kalau saya tidak berlabuh ke PDI saya ke mana lagi’,” ujarnya.
Pada Oktober 2023, Gibran malah mendaftarkan diri sebagai cawapres dan manju bersama Prabowo Subianto. Menurut Hasto, apa yang dilakukan Gibran adalah kebohongan yang telah terbukti.
“Nah, ini suatu kebohongan yang ternyata pada bulan Oktober terbukti bagaimana 25 Oktober yang bersangkutan kemudian didaftarkan sebagai calon wakil presiden,” kata Hasto.
Bahkan saat konsolidasi bersama seluruh kepala daerah PDIP, Gibran juga menegaskan kepada Ketum Megawati Soekarnoputri, kalau dia tidak akan maju sebagai cawapres. Karena itu, Hasto menyinggung kalau Gibran lagi-lagi berbohong.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"