KONTEKS.CO.ID – Presiden Jokowi menyaksikan secara langsung penandatanganan kontrak kerja antara Kemenhan RI dan industri pertahanan dalam negeri, baik Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dan swasta, dalam gelaran Indo Defence 2022 Expo and Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu, 2 November 2022.
Penandatangan yang dilakukan dalam rangkaian kunjungan Presiden Jokowi ini, juga ikut disanksi langsung oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dalam pesan pentingnya, Jokowi menyampaikan bahwa produk pertahanan yang dimiliki Indonesia saat ini, perlu dikembangkan agar menjadi lebih baik lagi.
“Produk-produk yang kita miliki sekarang harus dikembangkan sebaik mungkin,” kata Presiden Jokowi.
Menurut informasi dari Biro Humas Setjen Kemenhan, penandatanganan kontrak itu terbagi menjadi empat. Mulai dari pengadaan motor listrik sampai pengadaan alat kesehatan dan pembangunan rumah sakit.
Kontrak pertama terkait dengan pengadaan peralatan pertahanan untuk tiga matra. Seperti sepeda motor listrik produksi holding BUMN pertahanan DEFEND.ID sebanyak 6.000 unit. Kemudian pengadaan Jeep produksi PT Pindad Persero sebanyak 3.000 unit.
Kontrak kedua adalah pengadaan alat kesehatan dan pembangunan 27 rumah sakit. Ini untuk TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Seluruhnya tersebar di Indonesia. Kontrak ini melibatkan enam BUMN dan 10 perusahaan swasta.
Kontrak ketiga, adalah penandatanganan kesepakatan Kandungan Lokal dan Offset (KLO) yang mewakili nilai manfaat yang diperoleh industri dalam negeri dari 20 kontrak pengadaan alat peralatan pertahanan dari luar negeri sepanjang 2019-2022 dengan total nilai KLO sebesar Rp 67,5 triliun.
Kontrak keempat adalah penandatanganan kesepakatan kerja sama pengembangan bahan baku Propelan oleh dua BUMN sebagai komitmen Kemhan untuk mengembangkan industri dalam negeri, khususnya industri hulu guna mengurangi ketergantungan impor bahan baku dari luar negeri.
Disampaikan oleh Menhan Prabowo, rangkaian penandatanganan ini merupakan wujud nyata komitmen Kemhan untuk dapat mewujudkan industri pertahanan lokal yang maju, kuat, mandiri, dan berdaya saing sesuai arahan Presiden Jokowi agar setiap belanja pertahanan dapat dijadikan sebagai investasi pertahanan untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Presiden berharap agar teknologi pertahanan berkembang dengan pesat dan kita harus segera ikuti dan harus berjuang keras,” kata Menhan Prabowo.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"