KONTEKS.CO.ID – Anies Baswedan mengkui telah mempertimbangkan untuk betemu dengan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih pada Pilpres 2024, setelah putusan Mahkamah Konstitusi keluar pada Senin, 22 April 2024.
Anies menegaskan bahwa dirinya selalu menyampaikan bahwa lawan dalam pemilu dan pilpres adalah teman dalam demokrasi.
“Kami membedakan antara lawan dengan musuh. Kalau musuh saling menghabisi, kalau lawan saling menguatkan,” ujar Anies di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera, Jakarta, pada Selasa, 23 April 2024.
Anies menambahkan, sebagai anak bangsa yang sedang berjuang bersama, dirinya tetap mengajak untuk melakukan perubahan, menghadirkan keadilan dan kesejahteraan.
“Itu semua yang kita kerjakan. Jadi ketiak proses kampanye, pemilu, memang posisinya lawan. Tapi sesungguhnya kita teman dalam demokrasi,” katanya.
Setelah putusan MK, Anies telah meminta untuk tetap menjaga demokrasi. Dia mengharapkan ada transisi kekuasaan yang berjalan dengan baik.
Menurut Anies, dirinya siap bertukar pikiran dengan Prabowo Subianto. Dan ini ditegaskannya sebagai komitmen dirinya yang tetap menjaga prinsip peralihan kekuasaan secara damai.
“Itu yang akan terus kami hormati. Sehingga yang disebut sebagai tukar pikiran, bertemu, berdiskusi itu bukan sesuatu yang aneh. Bukan sesuatu yang dihindari, itu sesuatu yang normal-normal terjadi. Jadi apabila datang waktunya, tentu saja kita selalu siap berdiskusi, tukar pikiran, bertemu,” katanya.
Ditegaskan Anies, bahwa kontestasi dalam Pilpres 2024 tentu akan ada ujungnya. Karena itu, dia menghormati putusan MK.
“Selanjutnya kita terus bangun sama-sama. Kami menghormati putusan MK dan menghargai putusan MK, dan kita akan terus siap bekerja dengan bidangnya masing-masing, dengan tugasnya masing-masing, untuk Indonesia yang lebih baik,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"