KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade menyampaikan protes keras kepada Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito yang dianggap tidak kompeten terkait peredaran obat yang memicu 170 anak meninggal dunia karena gagal ginjal akut. Kekesalannya karena saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Kepala BPOM melemparkan tanggung jawabnya kepada Menteri Perdagangan terkait impor bahan baku obat.
“BPOM benar-benar buang tanggung jawab, menyalahkan Kementerian Perdagangan. Padahal, Kementerian Perdagangan menyampaikan kepada kami, impor obat itu rekomendasinya dari Kementerian Kesehatan, sebelum dikeluarkan izin impor,” kata Andre di kompleks parlemen Jakarta, Kamis 3 Oktober 2022.
Menurut politikus partai Gerindra ini, BPOM melakukan hal yang sama dalam kasus pengadaan vaksin COVID-19.
“Terlihat sekali di sini BPOM tidak mau disalahkan, dari awal vaksin, urusan vaksin saja, lama sekali. Ini urusannya juga BPOM, ini birokrasi yang luar biasa,” jelasnya.
Atas dasar itu ia mendesak diadakannya rapat gabungan antara Komisi VI DPR RI bersama Komisi IX beserta Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan dan BPOM.
“Kalau memang ternyata, BPOM ini salah, kita rekomendasi sama Presiden Jokowi, ganti itu Kepala BPOM. Ini sudah 170 orang meninggal,” tegasnya.
Selain itu, Andre meminta Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) memantau BPOM, karena BPKN mempunyai kewenangan tersebut, bahkan hingga menghitung ganti rugi yang menyebabkan kematian korban.
“Kiita usut tuntas, kita bongkar habis. Kalau memang BPOM yang salah, kita minta reformasi BPOM,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"