KONTEKS.CO.ID – Aktivis 98, mahasiswa, akademisi, dan penjuang pro demokrasi, menganggap Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengkhianati cita-cita reformasi 1998 yang telah diperjuangkan dengan jerih payah, nyawa, darah dan air mata.
Cita-cita reformasi yang diperjuangkan dan dijaga selama 26 tahun, saat ini justru dihancurkan oleh hasrat Jokowi yang ingin terus berkuasa.
Hal ini ditegaskan Aktivis 98 Antonius Danar kepada wartawan usai mendeklarasikan Maklumat Bersama Aktivis 98, mahasiswa, akademisi dan pejuang Pro Demokrasi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, pada Jumat, 26 April 2024.
“Presiden Jokowi sebagai pemimpin bangsa telah mengabaikan etika moral dan melanggengkan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN),” katanya.
Antonius yang juga Aktivis FKSMJ menambahkan, Jokowi dengan hasratnya yang ingin terus berkuasa dengan cara-cara yang jahat, dianggapnya sedang membangun dinasti politik di atas kehancuran demokrasi Indonesia.
Sementara itu, aktivis 98 yang lain, Mustar Bonaventura menambahkan, saat ini Presiden Jokowi sedang memperlilhatkan cara-cara berkuasa seperti jaman orde baru dan mengkhianati cita-cita yang diperjuangkan selama hampir 26 tahun ini.
“Pemerintah mengabaikan perjuangan reformasi yang dibangun dengan jerih payah, nyawa, darah dan air mata. Presiden Jokowi malah melanggengkan cara-cara berkuasa orde baru dan menurut kami itu telah mengkhianati cita-cita yang diperjuangkan,” kata Mustar Bonaventura.
Ditambahkan Mustar yang juga Aktivis Forum Kota (Forkot), kehancuran demokrasi oleh Jokowi mendorong aktivis 98 yang saat ini masih berada di jalan yang lurus, untuk melakukan konsolidasi besar-besaran jelang peringatan 26 tahun reformasi yang jatuh pada 20 Mei mendatang.
“Kami akan berkumpul, akan merencanakan sesuatu dan artinya konsolidasi yang akan menuju Mei ini kita akan persiapkan. Mungkin puncaknya peringatan 26 tahun reformasi pada 20 Mei,” katanya.
Mustar memimpin langsung pembacaan Maklumat Bersama Aktivis ‘98, dan didampingi Aktivis 98 sekaligus Dosen UNJ Ubedilah Badrun, dan sejumlah perwakilan aktivis 98 dari berbagai daerah.
Berikut isi Maklumat Bersama Aktivis 98 tersebut:
- Menolak Kembalinya Orde Baru
- Menolak Politik Dinasti
- Menolak Pelanggar HAM
- Menolak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
- Menolak Dwi-Fungsi TNI-Polri.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"