KONTEKS.CO.ID – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), mendapatkan gelar honorary profesor alias profesor kehormatan.
Gelar profesor itu Luhut Binsar Pandjaitan dapatkan dari Tsinghua University di Beijing, China pada Rabu 12 Juni 2024.
Pihak Tsinghua University menganugerahkan Luhut gelar profesor karena purnawirawan jenderal Kopassus itu berkontribusi signifikan terhadap eratnya hubungan Indonesia dengan China.
Di samping itu, Tsinghua University menilai Luhut juga telah membawa keuntungan bagi kedua negara.
“Kerja keras dan sikap pantang menyerah itulah yang mengubah jalan hidupnya, menjadikannya orang pertama di Indonesia yang pernah belajar di Cornell University. Sikap tersebut juga yang saya teladani untuk menjadi seorang profesional, di manapun saya bekerja,” papar Luhut dalam keterangan resminya, mengutip Jumat 13 Juni 2024.
Luhut mengatakan hal itu pada acara seremoni penganugerahan gelar profesor tersebut. Ia sempat bertanya terkait alasan pihak Tsinghua memberikan gelar bergengsi itu.
Jawabannya, ungkap dia, mereka berpendapat dirinya memberikan sumbangsih terhadao eratnya hubungan persahabatan RI-China.
Bahkan, Luhut mengklaim, sejumlah universitas menawarkan gelar yang sama. Tetapi ia menolaknya.
“Kok bisa? Lulusan Akademi Militer yang hanya mengerti kata siap dan laksanakan, tak pernah suka aljabar dan matematika, mendapatkan gelar terhormat dari salah satu cabang ilmu pengetahuan. Apalagi gelar tersebut datang dari kampus nomor 1 di Asia dan 12 terbaik dunia,” bebernya.
Pada momen itu, mantan Danjen Kopassus itu mengenang perjalanan hidup dan nilai-nilai kerja keras ayahnya wariskan. Ayahnya sendiri hanya eks sopir bus AKAP di Sibualbuali.
Luhut tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Beijing yang telah memberikannya gelar tersebut. Ia pun berharap persahabatan kedua negara akan semakin kokoh.
“Amanat ini saya dedikasikan sebagai komitmen melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara. Guna meningkatkan kualitas pendidikan bangsa yang unggul dan berdaya saing demi era Indonesia Emas 2045,” janjinya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"