KONTEKS.CO.ID – Tahun ini Hari Idul Adha antara PP Muhammadiyah dengan pemerintah tak ada perbedaan. Sayangnya, ada perbedaan dengan pelaksanaan di Arab Saudi.
Ya, perayaan Hari Idul Adha terkadang memang berbeda. Seperti halnya yang terjadi pada Hari Raya Kurban 2024 M atau 1445 H.
Penyebab utama perbedaan ini terletak pada metode penentuan awal bulan kamariah yang masing-masing pihak gunakan. Yakni Wujudul Hilal dan Rukyatul Hilal.
Melansir laman PP Muhammadiyah, Sabtu 15 Juni 2024, Wujudul Hilal adalah metode yang tergunakan oleh Muhammadiyah saat ini untuk menentukan awal bulan kamariah.
Berdasarkan metode ini, bulan kamariah baru termulai apabila pada hari ke-29 bulan berjalan, saat Matahari terbenam, terpenuhi tiga syarat secara kumulatif:
Pertama, telah terjadi konjungsi (ijtimak). Kedua, konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam. Dan ketiga, pada saat Matahari terbenam, Blan (piringan atasnya) masih di atas ufuk. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi, maka umur bulan digenapkan menjadi 30 hari.
Pada 6 Juni 2024, yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1445 H menurut kalender Muhammadiyah, konjungsi belum terjadi ketika maghrib tiba.
Konjungsi baru terjadi pada pukul 19.04 WIB, sehingga syarat untuk memulai bulan baru tidak terpenuhi. Oleh karena itu, Muhammadiyah menggenapkan bulan Zulqa’dah menjadi 30 hari.
Dengan demikian, 1 Zulhijah 1445 H ditetapkan pada Sabtu, 8 Juni 2024. Sehingga Idul Adha jatuh pada Senin 17 Juni 2024.
Perbedaan Idul Adha: Penjelasan Metode Rukyatul Hilal
Rukyatul Hilal, di sisi lain, adalah metode yang mengandalkan pemantauan hilal (bulan sabit pertama) secara visual saat Matahari terbenam pada tanggal 29 bulan kamariah.
Rukyat berlangsung hanya jika telah terjadi konjungsi Bulan-Matahari dan pada saat Matahari terbenam, hilal berada di atas ufuk dan dalam posisi yang memungkinkan untuk terlihat.
Jika pada tanggal tersebut hilal tidak terlihat, baik karena faktor cuaca atau memang hilal belum tampak, maka bulan kamariah digenapkan menjadi 30 hari.
Pemerintah Arab Saudi, yang menggunakan metode Rukyatul Hilal, mengumumkan bahwa hilal berhasil terlihat pada maghrib 6 Juni 2024.
Melalui hilal yang terlihat ini, Riyadh menetapkan bahwa Jumat 7 Juni 2024 adalah awal Zulhijah 1445 H. Berdasarkan keputusan ini, maka Idul Adha terrayakan pada Ahad 16 Juni 2024. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"