KONTEKS.CO.ID – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan tetap fokus pada pilkada serentak 2024, dan baru akan melaksanakan Muktamar pada tahun 2025.
Melalui Juru Bicaranya Imam Priyono, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menegaskan bahwa PPP telah siap menghadapi pilkada sesuai dengan hasil Rapimnas IX di Tangerang pada 6 Juni 2024.
“Ada kesepahaman bersama bahwa PPP saat ini sedang fokus menyongsong pilkada serentak, yang akan diikuti oleh banyak kader PPP maupun non kader yang mendaftar melalui PPP,” ujar Imam, Rabu, 19 Juni 2024.
Sementara terkait dengan desakan digelarnya Muktamar, seluruh jajaran di DPP PPP, ketua DPW seluruh Indonesia dan pimpinan majelis, telah bulat dilaksanakan pada 2025.
Karena itu, Mardiono menyesalkan pihak-pihak yang sengaja memperuncing keadaan dengan menghembuskan isu desakan Muktamar pada tahun 2024.
Tidak ingin menanggapi hal itu, Mardiono akan tetap fokus memimpin PPP dan menjaga momentum pilkada dengan bersiap menghadapi pelaksanaanya secara serentak tahun ini.
“Pak Mardiono dan PPP tentu akan berpihak pada kepentingan yang lebih besar yaitu menjaga momentum pilkada dan menjaga para peserta pilkada yang mendaftar dari PPP untuk berkompetisi secara optimal dan dengan dukungan partai yang solid,” kata Imam.
Karena itu, bila masih ada pihak-pihak yang terus mengembuskan isu Muktamar, tentu akan menjadi kontraproduktif bagi persatuan dan pembangunan PPP.
Seluruh pihak harusnya memajukan PPP dan membangun budaya baru organisasi PPP yang saling menguatkan.
Pasca gagal lolos ke parlemen, PPP langsung diguncang prahara. Beberapa senior dan majelis partai meminta Mardino dan pengurus PPP untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas kegagalan membawa partai lolos ke parlemen.
“Yang berhasil kita semua, yang gagal kita semua. Saya nggak gagal, saya nggak nyalonin DPR RI, saya nggak nyalonin DPRD, saya nggak nyalonin bupati. Jadi kalau dibilang Mardiono gagal, yang mana yang gagal,” kata Mardino.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"