KONTEKS.CO.ID – Masih ingat dengan Irawati Puteri? Sosok perempuan inspiratif ini kembali memberikan kisah prestasi yang bisa menjadi panutan bagi generasi muda Indonesia.
Irawati Puteri adalah mantan SPG chicken nugget di PRJ yang lolos pendidikan S2 di Stanford University, California, AS. Kisahnya menembus kampus berkelas dunia pada 2023 itu mendapat respons positif dari warganet.
Kini, Ira -sapaan akrabnya, telah lulus dari Stanford Law School, California, AS, tepatnya pada 16 Juni lalu. Dengan segudang prestasi saat kuliah S1 di UI, studi S2-nya di Stanford mendapat dukungan penuh beasiswa LPDP.
Kelulusannya tergolong istimewa, Ira berhasil meraih Highest Pro Bono Distinction Award. “Saya lulus dari Stanford Law School—sekolah hukum terbaik di AS—dengan penghargaan Highest Distinction Pro Bono (menyelesaikan 300+ jam layanan pro bono sebagai Rekan Akademi Keadilan Reproduksi dan Pendidikan),” tulis Ira, mengutip akun Instagram pribadinya, @irawatiputi, terlihat Rabu 26 Juni 2024.
Ia menjadi satu-satunya yang berhasil memperoleh penghargaan ini di antara kelompok Advanced Degree-nya. Ira juga menyelesaikan kelas PhD Minor dalam Studi Feminis, Gender, dan Seksualitas dan mewakili program Gelar Lanjutan Stanford Law School sebagai Class Marshal pada upacara wisuda.
“Saya adalah generasi pertama, perempuan, dan satu-satunya orang Indonesia di kelompok LLM terkecil di dunia. Saya juga satu-satunya penerima LPDP Indonesia di Stanford tahun ini dan satu-satunya mahasiswa Master di kelompok PhD Minor Stanford School of Humanities and Science,” paparya.
Pesan Irawati Puteri untuk Anak Muda Indonesia
Ira mengaku mencapai semua prestasi ini sembari menerbitkan buku puisi ketiganya. “Juga melatih siswa untuk kompetisi debat internasional, mengelola kelas saya sendiri (termasuk bangun jam 3 pagi untuk menyesuaikan zona waktu kami yang berbeda). Pun memengaruhi pengikut media sosialnya, menghadapi tantangan visa, dan berhasil,” paparnya.
(Baca juga: Cerita Perjuangan Irawati Puteri, SPG Chicken Nugget Tembus S2 Stanford University dengan LPDP)
Terkait prestasinya, ia mewanti-wanti generasi muda untuk percaya diri dan menjadi pribadinya sendiri. “Pelajaran terpenting yang saya pelajari tahun ini adalah saya tidak boleh takut untuk mengakui pencapaian saya. Saya tidak akan membiarkan diri saya berada di bawah bayang-bayang siapa pun. Atau membiarkan orang lain menentukan apa yang bisa atau tidak bisa saya capai berdasarkan sudut pandang mereka yang bias terhadap saya, masa lalu saya, dan/atau kesalahan saya,” tandasnya.
“Saya bangga pada diri saya sendiri, dan saya bisa melakukan apapun yang saya inginkan dan menjadi siapapun yang saya inginkan,” tukas Ira.
Meski memiliki capaian menjulang, sosok Irawati Putri tetap selalu mengingat Tuhannya. “Namun, ini (prestasi) bukan karena saya, tetapi karena Tuhan,” imbuhnya.
“Saya tidak dapat mencapai semua ini tanpa kesempatan dan berkah yang Tuhan berikan kepada saya. Juga orang tua yang penuh kasih dan suportif (terlepas dari kurangnya pendidikan dan kemampuan finansial mereka), teman-teman yang tulus, dan setiap pertemuan dengan banyak orang yang luar biasa rendah hati dan hebat yang memberikan kesempatan besar pada saya dan kemampuan saya,” paparnya.
Setelah lulus dari AS, Ira berencana mengabdikan diri sebagai dosen. Saat ini, ia tengah menjajaki mengajar di sejumlah perguruan tingi di Indonesia. Antara lain, Universitas Tarumanegara, Universitas Prasetya Mulya, dan President University.
Sedangkan di masa depan, dirinya ingin menjadi advokat di bidang feminis legal. Tujuannya agar bisa memperjuangkan dan memajukan hak-hak perempuan. Nah untuk mencapai tujuan tersebut, Ira berharap dapat segera melanjutkan sekolah doktoralnya di AS. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"