KONTEKS.CO.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menilai Pancasila adalah pantulan dari budaya dan agama yang telah lama mengakar dalam masyarakat Indonesia.
Sebelum Pancasila lahir, kata dia, nilai-nilai agama sudah hidup dan melekat dalam urat nadi bangsa Indonesia. Kehadiran agama-agama di Indonesia melalui proses dialektika dan dinamika yang kaya, namun selalu mengedepankan nilai-nilai moderat.
“Indonesia biarpun beragam agama, dalam kesejarahan yang berbeda dan latar belakang, tetapi akhirnya mereka bisa hidup berdampingan secara damai. Pancasila sadar atau tidak merupakan manifestasi dari kesadaran dari umat beragama,” ungkap Haedar Nashir dalam Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan Yayasan Pelayanan Pekabaran Injil Indonesia (YPPII) di Batu, Jawa Timur, baru-baru ini.
Ia menegaskan, pengakuan peran agama dalam konstitusi merupakan keniscayaan sejarah yang lahir dari kearifan para tokoh bangsa. Agama hidup di tubuh bangsa dan kemudian menjadi pandangan hidup yang memandu arah perjalanan bangsa.
“Kalau masih ada yang mempertentangkan agama dan Pancasila, dia tidak paham agama yang sejati. Dia tidak paham Pancasila, dan sejarah karakter bangsa Indonesia,” katanya lagi.
Haedar Nashir Singgung Kebudayaan Bangsa
Selain agama, nilai yang hidup sebelum adanya Pancasila adalah kebudayaan bangsa. Nah, Pancasila, agama, dan budaya bangsa merupakan komponen-komponen nilai luhur yang harus tetap bangsa ini rawat dan terimplementasikan secara saksama dan bersama. Ketiga komponen ini adalah kunci agar bangsa Indonesia tetap bersatu, kuat, adil, dan makmur.
“Biarpun maju, tetapi kalau lepas dari tiga nilai bangsa itu, Indonesia maju hanya cangkangnya saja. Kata Soepomo, Indonesia terbangun setelah merdeka bukan hanya raga-fisik, tetapi Indonesia yang berjiwa, yaitu agama, Pancasila, dan kebudayaan bangsa,” tuturnya.
Pembelahan politik yang mengibarkan perseteruan ideologis hanya akan membawa bangsa ini jatuh ke dalam lubang disrupsi. Oleh karena itu, penting bagi semua elemen masyarakat untuk kembali merangkul nilai-nilai luhur yang telah menjadi landasan berdirinya negara ini.
Pancasila, sebagai dasar negara, tidak hanya berfungsi sebagai payung ideologis tetapi juga sebagai pengikat yang menyatukan berbagai perbedaan yang ada di Indonesia.
Ia berpesan agar Pancasila sebagai manifestasi dari budaya dan agama bangsa Indonesia harus terus terawat dan terjaga. Mengamalkan nilai-nilai luhur ini dapat membuat Indonesia terus maju dan berkembang tanpa kehilangan jati dirinya.
Untuk itu, Haedar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam menjaga nilai-nilai tersebut demi mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"