KONTEKS.CO.ID – Ketua DPP PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengingatkan bahwa peristiwa Kudatuli 1996 bisa menimpa partai apa pun.
Menurut Ganjar Pranowo, dalam betuk lain partai politik bisa saja terus dibungkam, diarahkan dan dengan mengikuti kemauan penguasa, demokrasi bisa hancur.
“PDI Perjuangan mengalami serbuat secara fisik, mengalami terkanan, kita merespons ke pengadilan dan seterusnya sampai kita menang,” ujar Ganjar Pranowo di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Juli 2024.
“Tapi ingat dalam bentuk lain, Kudatuli akan bisa terjadi kepada partai politik apa pun di mana pun. Mereka tidak berani bicara, mereka seperti dicucuk hidungnya dan mengekor saja, maka hancurlah demokrasi,” ujar Ganjar lagi.
Ganjar menyampaikan kalau kelompok masyarakat dan termasuk dari PDI Perjuangan, sudah datang ke Komnas HAM untuk meminta agar Kudatuli dicatat sebagai peristiwa pelanggaran HAM berat.
“Karena bagi kami Kudatuli itu bukan peristiwanya PDI Perjuangan saja, ini peristiwa yang bisa mempengaruhi siapapun dari bentuk lain, ditindas, tidak boleh bersuara, diciptakan ketakutan dan harus tunduk,” katanya.
“Maka kita menyampaikan kepada Komnas HAM, agar ini dicatat sebagai pelanggaran HAM berat. PDI Perjuangan butuh dukungan publik agar ini tidak terulang,” ujar Ganjar lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"