KONTEKS.CO.ID – Menteri Pertahanan (Memhan) RI Prabowo Subianto, mengingatkan jajarannya di Kemenhan, TNI, instansi terkait hingga supplier alat alat pertahanan tidak kongkalikong dan melakukan korupsi pengadaan kebutuhan pertahanan.
“Saudara-saudara sekalian, mungkin yang saya sampaikan ini kurang enak bagi pihak-pihak tertentu, tapi kita harus menghilangkan praktik-praktik korupsi dan manipulasi di kalangan komunitas pertahanan dan kalangan TNI,” kata Prabowo melalui keterangan tertulis, Rabu 9 November 2022.
Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan, dirinya akan memburu pelaku apabila ditemukan ada oknum yang melakukan korupsi di lingkungan Kemhan.
“Kalau ada di jaman saya sebagai Menhan, saya akan mengejar. Saya juga ingatkan semua industri pertahanan tugasmu adalah tugas vital dan suci bagi kepentingan bangsa dan negara,” tegasnya.
Bahkan Prabowo juga akan menindak tegas berbagai lembaga supplier alat pertahanan yang melakukan hal sama di lingkungan Kemhan.
“Kalau ada direksi BUMN industri pertahanan yang masih melakukan tindakan tidak benar, akan kita kejar sampai di mana. Ini peringatan dari saya tapi ini harapan yang saya ingat negara kita butuh pertahanan kuat untuk menjaga kedaulatan bangsa kita,” paparnya.
Saat menjadi pembicara di Seminar Nasional “Tantangan TNI AU dalam Perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan” di Gedung Puri Ardhya Garini, Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa, (8/11). Prabowo memohon dan menegaskan kepada semua kalangan agar memegang teguh integritas untuk kepentingan pertahanan negara.
“Apalagi dengan tidak mengutamakan pemeliharaan alutsista. Itu menurut saya pengkhianatan besar terhadap negara bangsa, rakyat dan anak buah,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Prabowo mengutip pepatah dari Kekaisaran Ottoman.
“Tidak ada negara kuat tanpa tentara yang kuat, tidak ada tentara yang kuat tanpa uang, tidak ada uang tanpa perekonomian yang baik yaitu kemakmuran, tidak ada kemakmuran tanpa rakyat yang bahagia, tidak ada rakyat yang bahagia tanpa keadilan, tidak ada keadilan tanpa pemerintah yang bersih”.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"