KONTEKS.CO.ID – Presiden Jokowi dinilai sebagai tokoh penguasa di balik mundurnya Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Penilain itu disampaikan Forum 98 Melawan saat konferensi pers bertajuk “JOKOWI KUDETA DEMOKRASI: KASUS GOLKAR,” di Bakoel Koffie Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 13 Agustus 2024.
Forum ini sendiri adalah kumpulan aktivis 98 berbagai profesi baik sebagai pekerja profesional, akademisi, aktivis NGO, maupun pekerja di berbagai sektor lainnya.
Para aktivis demokrasi di forum itu mengklaim sejumlah hasil riset dari ilmuwan politik mancanegara negara menilai wajah demokrasi Indonesia dalam hal kualitatif semakin menjauh dari kata baik alias memburuk.
Hasil Riset Peneliti Asing Terkait Demokrasi Indonesia
Forum 98 Melawan menelaah pendapat Edward Aspinall dan Marcus Mietzner dari Australia National University (2019). Mereka menilai kepemimpinan Presiden Jokowi adalah salah satu pemicu mundurnya demokrasi di Tanah Air saat ini.
Sementara jurnal ilmiah karya ilmuwan lainnya tentang demokrasi Indonesia yang mundur juga bisa tercermati dari risetnya RW Liddle bersama S. ujani dengan judul Indonesia Jokowi Sidelines Democracy (2021).
Forum 98 Melawan berpendapat, kemunduran demokrasi di Indonesia pada masa itu juga terdukung data indeks demokrasi. Menurut The Economist, level skornya stagnan berada di kategori flawed democracy.
Coreng-morengnya wajah demokrasi ini terjadi di antaranya karena menurut mereka, kebebasan sipil, faktor perilaku elite dalam proses prosedural demokrasi. Maupun pada ranah budaya politik yang tertunjukan oleh elite politik maupun warganya.
Proses-proses sirkulasi elit partai yang tidak normal juga menjadi petanda penting buruknya pelembagaan politik yang sekalogus memburuknya demokrasi.
Terakhir, kasus mundurnya Airlangga Hartarto (AH) dari posisi Ketua Umum Partai Golkar secara mendadak pada 10 Agustus 2024. Peristiwa ini minim argumen kuat adalah fakta politik yang menunjukan abnormalitas sirkulasi elit partai itu.
Salah satu pembicara dalam konferensi pers, Ubedillah Badrun, mengungkap adanya politik sandera yang penguasa lakukan.
Dia menilai, politik sandera ini penguasa terapkan kepada sejumlah partai politik seperti Golkar, PAN, PPP dan Demokrat.
“Ini kan memberikan bukti empirik bahwa politik sandera ini tengah Joko Widodo mainkan. Meskipun ia memanfaatkan tangan-tangan lain,” tegas Ubedillah Badrun.
Pernyataan Sikap Forum 98 Melawan Terhadap Fenomena Presiden Jokowi
Pada titik itulah Forum 98 Melawan menyatakan sikap atas fenomena politik tersebut:
Secara kualitatif demokrasi Indonesia terus mengalami kemunduran dan sudah menuju masa gelap demokrasi Abnormalitas sirkulasi elit partai adalah tanda buruk demokrasi.
Dalam kasus Golkar kami mencermati dengan perspektif analisis aktor dan terdukung analisis peristiwa politik yang terangkai hingga mundurnya Airlangga Hartarto, kami menyimpulkan. Bahwa ada akor utama yang semacam melakukan kudeta demokrasi atau melakukan pengambilalihan kekuasaan secara semena-mena. Karena mengabaikan prosedur normal pergantian kepemimpinan di tubuh partai.
Aktor utama dalam proses “kudeta demokrasi” ini terduga kuat adalah Joko Widodo.
Mendorong kepada seluruh kader partai politik apapun partai politiknya untuk secara sungguh-sungguh menegakan demokrasi dengan menolak seluruh proses politik yang melanggar proses demokrasi ditubuh partai maupun dalam ketatanegaraan Indonesia sebagai negara republik. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"