KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto angkat bicara terkait viralnya video pengakuan Ismail Bolong mengenai aliran dana tambang ilegal ke petinggi Polri. Ia mendorong Kapolri Jendral Listyo Sigit untuk segera merespons kabar tersebut.
“Agar tidak berulang terus potensi penyimpangan dan penyalahgunaan kekuasaan di tubuh Polri. Bagaimana mungkin Polisi bisa menegakkan hukum setegak-tegaknya dan seadil-adilnya jika aparatnya terindikasi korup,” kata Didik kepada wartawan, Rabu 9 November 2022.
Politikus partai Demokrat ini menambahkan, jika kabar aliran dana tambang ilegal ke petinggi Polri tidak segera ditindaklanjuti, maka hal ini bisa berpotensi menimbulkan spekulasi yang liar dan bisa mempengaruhi soliditas internal Polri.
“Dan bisa berpotensi mengoyak keadilan publik. Idealnya, jika Polri akan melakukan pemeriksaan maka meminta keterangan, klarifikasi dan konfirmasi seluruh pihak yang terkait ya harus dilakukan termasuk konfrontir,” pungkasnya.
Sebelumnya, muncul video di media sosial mengenai pengakuan mantan anggota polisi Polresta Samarinda, Ismail Bolong. Dalam video tersebut Ismail Bolang mengaku sebagai pengepul batubara dari tambang ilegal dan menyetorkan uang sebesar Rp 6 Miliar pada Kabareskrim dan petinggi Polri lainnya.
Kemudian disusul beredarnya diagram aliran uang dari para penambang batubara ilegal di wilayah Kalimantan Timur. Dimana diagram tersebut menyebut beberapa nama petinggi Polri dan besarannya.
Dalam diagram yang beredar di media sosial ini, terdapat dua bagian yang beredar di grup Whatsapp dan media sosial, laiknya bagan yang kerap dikeluarkan Polri.
Pada bagian sisi kiri atas bagan yang tersebar itu terdapat logo Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, sedangkan di sisi kanan atas terdapat logo unit Pengamanan Internal Polri.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"