KONTEKS.CO.ID – Aktivis mahasiswa GMNI Jakarta Selatan kembali menggelar unjuk rasa untuk menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution yang diduga pemilik tambang siluman ‘Blok Medan’ di wilayah Maluku Utara.
Aksi unjuk rasa mahasiswa GMNI ini digelar di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 20 September 2024.
Menurut Ketua GMNI Jakarta Selatan, Dendy Se, mereka kembali berunjuk rasa di KPK untuk menuntut Ketua KPK Nawawi Pamolongo, bekerja secara independen dan berani memberantas korupsi tanpa tebang pilih dan terbebas dari kontrol orang-orang tertentu.
Mahasiswa menduga ada penyalagunaan kekuasaan dan wewenang yang dilakukan oleh pemerintahan wali kota Medan dengan eks gubernur malut dalam penyelengaraan izin usaha pertambangan (IUP) di Halmahera Timur.
“Ini kan sudah jelas terlihat dugaan keterlibatan Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu dalam kasus suap dan gratifikasi Abdul Gani Kasuba, untuk itu kami minta KPK segara periksa Bobby dan Kahiyang,” katanya kepada wartawan.
Ditambahkan Dendy, kondisi Indonesia yang saat ini sangat memprihatinkan dan dalam kondisi darurat korupsi meski sudah 79 tahun merdeka, menjadi alasan lain menggelar aksi unjuk rasa ini.
Selain itu, Meski 26 tahun reformasi atau sejak 1998, komitmen untuk membuat pemerintahan yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) justru makin tidak jelas pada saat pemerintahan Presiden Jokowi.
“Kondisi korupsi saat ini justru semakin merajalela. Saat yang sama ada anak Presiden yang masuk kategori generasi Z bergaya hidup mewah. Naik pesawat jet pribadi super mewah, tapi alasanya nebeng,” kata Dendy.
Menurutnya, merajalelanya korupsi dan gaya hidup mewah itu juga mengingatkan pada penguasa yang kleptokratif yang tujuan utamanya adalah menumpuk kekayaan pribadi dan keluarga.
“Penguasa yang kleptokratif ini menumpuk kekayaan diri dan keluarganya secara rakus. Belum lagi persoalan memanfaatkan kekuasaan untuk mendapatkan konsesi tertentu seperti konsesi tambang,” katanya.
Dalam aksi ini, mahasiswa GMNI meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera merespon laporan terhadap Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.
Selain itu, mendesak KPK segera memanggil dan memeriksa Presiden Joko Widodo sebagai ayah kandung Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep dan Kahiyang Ayu, yang diduga menerima gratifikasi.
Kemudian segera memanggil dan memeriksa Kaesang Pengarep beserta istrinya karena perilaku hidup mewah sebagai anak Presiden Indonesia.
Mahasiswa juga mendesak KPK menangkap dan mengadili Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution yang diduga terlibat kasus suap dan gratifikasi IUP yang dijalankan AGK di Maluku Utara ‘Blok Medan’.
Dan terakhir adalah meminta dilakukan penyelematan terhadap KPK dari pengaruh rezim yang korup dan memecat Nawawi Pamolango yang tidak berani mengusut tuntas kasus dugaan korupsi keluarga Jokowi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"