KONTEKS.CO.ID – 12 hari menuju Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser, para mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakpus, Selasa 8 Oktober 2024.
Giat menyatakan pendapat yang berlangsung di depan Senayan Park tersebut menyedot perhatian publik. Terlebih adanya pengadangan dari aparat Kepolisian yang mencegah mahasiswa menuju Kompleks Parlemen.
Aksi polisi terlakukan tepat di depan Senayan Park, tempat di mana massa mahasiswa berkumpul sebelum bergerak menuju DPR. “Kecewa sekali kami dihadang seperti ini,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa saat menyampaikan orasinya.
Ia berorasi di depan aparat Kepolisian dan mengekspresikan rasa tak puas atas pengadangan yang mereka lakukan.
“Mungkin kalian hari ini mendapat tugas dari petinggi-petinggi negara yang telah menciptakan keresahan di Republik ini untuk menghalangi aksi kami,” kata orator aksi di tengah massa mahasiswa.
Para mahasiswa menegaskan kegiatan mereka bukan bermaksud melakukan kekerasan. Namun menyampaikan tuntutan dan aspirasi.
“Kami di sini tidak membawa senjata, tidak membawa alat-alat untuk menyerang negara. Kami hanya membawa intelektual dan tuntutan-tuntutan yang masih menjadi persoalan penting bagi bangsa Indonesia,” katanya lagi.
Demonstrasi Jokowi Lengser Berizin
Sementara itu, mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Yuken Hulu, mengatakan, tindakan aparat mengadang mereka dengan dalih tidak ada surat pemberitahuan resmi mengenai aksi para mahasiswa.
Yuken pun membantah alasan tersebut. Ia menegaskan, mahasiswa sudah menyerahkan surat pemberitahuan sebelumnya.
“Kami teradang, katanya kami tidak ada surat pemberitahuan. Faktanya kami sudah memberikan surat pemberitahuan. Tapi, tetap saja kami diadang dan tidak boleh masuk ke DPR,” cetus Yuken kecewa.
Aksi demonstrasi mahasiswa tersebut adalag lanjutan dari Kongres Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (KMPI) 2024. Kongres tergelar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Senin 7 Oktober 2024.
Kongres melahirkan seruan untuk mengajak seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat berpartisipasi dalam aksi yang akan terus mahasiswa lakukan hingga akhir masa jabatan Presiden Jokowi.
Dalam tuntutannya, mahasiswa menyebutkan selama 10 tahun masa kepemimpinan Presiden Jokowi, terdapat banyak dosa politik yang belum ia pertanggungjawabkan.
Karena itu, massa aksi mahasiswa mengajak seluruh elemen pemuda dan masyarakat untuk turun ke jalan. Demi menyuarakan aspirasi dan menuntut pertanggungjawaban sebelum Jokowi lengser dari jabatannya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"