KONTEKS.CO.ID – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk “Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI”, Minggu 13 November 2022.
Hasilnya, 39,1 persen responden menyebut aparat kepolisian paling bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa 153 orang itu.
“Dari mereka yang tahu Tragedi Kanjuruhan, 39,1 persen menyebut aparat kepolisian (paling bertanggung jawab), terutama mereka yang membawa pelontar gas air mata,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.
Dalam survei itu, sebanyak 27,2 persen responden menyebut penyelenggara liga uga turut bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Lalu, 13 persen responden menyebut PSSI sebagai badan induk sepak bola nasional paling bertanggung jawab.
Kemudian, 1,7 persen TNI, 10,2 persen suporter, 1,3 persen lainnya, dan 7,6 persen tidak tahu dan tidak jawab (TT/TJ).
Dari angka tersebut, tidak ada pihak yang paling dominan untuk bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.
“Artinya tidak ada yang dominan meskipun paling banyak yang menyebut aparat kepolisian, tidak ada yang di atas 50 persen,” kata Burhanudin.
Survei tersebut digelar pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 melibatkan 1.220 responden menggunakan metode multistage random sampling.
Responden terpilih diwawancara melalui tatap muka oleh pewancara yang telah dilatih.
Sementara, toleransi kesalahan atau margin of error sekitar lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"