KONTEKS.CO.ID – Ketua DPP PDIP Said Abdullah menganggap wajar isu yang menyatakan perayaan HUT PDIP sebagai momen deklarasi pencapresan Ganjar Pranowo.
“Bagi seorang relawan wajar-wajar saja. Relawan manapun pasti berharap calonnya segera dipinang oleh parpol sehingga punya ketenangan memenuhi presidential threshold. Itu saja,” kata Said di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa 15 Oktober 2022.
Meski begitu, Said menegaskan PDIP tidak bisa didikte oleh siapapun termasuk relawan untuk menentukan pilihan. Karena hal tersebut merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
“Tapi tidak bisa PDIP itu maupun dalam konteks kelembagaan tiba-tiba akan tunduk pada keinginan relawan-relawan,’ tegasnya.
Namun ia memastikan, PDIP tidak menutup diri bila ada aspirasi dari relawan yang disampaikan.
“Bahwa itu bagian aspirasi rakyat, kita mendengar dengan baik-baik aspirasi itu. Kan begitu. Bahwa itu bagian dari aspirasi rakyat kita mendengar dengan baik-baik aspirasi itu kan begitu,” jelasnya.
Terkait apakah nantinya capres yang akan diusung PDIP sama dengan apa yang diajukan Jokowi, menurutnya Ketua Umum Megawati yang nantinya akan mempertimbangkan dan memutuskan.
“Kalau capres PDIP, Insya Allah presiden kita akan diajak bicara oleh ibu Ketua Umum PDI Perjuangan, untuk duduk bersama. Karena apa? Karena 10 tahun memimpin pak Jokowi,” ujarnya.
“10 tahun memimpin pak Jokowi tentu punya berbagai pengalaman, walaupun pada saat yang sama ibu Mega juga pernah memimpin RI. Dua duanya sharing pengalaman akhirnya keluar keputusan,” tambahnya.
Said meyakini sebagai kader PDIP, Jokowi akan menyerahkan semua keputusan terkait capres kepada Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
“Setahu saya sebagai kader PDIP pasti pak presiden Jokowi akan membicarakan masalah ini dengan ibu Mega.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"