KONTEKS.CO.ID – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bersama Polda Lampung terus memonitor pergerakan anggota teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Lampung.
Diketahui sebelumnya Densus 88 telah menangkap dua anggota Brimob Polda Lampung yang diduga terafiliasi dengan kelompok teroris. Kedua anggota ini diduga pasok amunisi kelompok teroris.
“Polda Lampung sudah menangkap tiga orang berinisial TY, AB, dan JD, terkait dengan tindak pidana terorisme di wilayah Lampung,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Jumat 18 November 2022.
Tersangka TY berperan sebagai koordinator di wilayah Lampung dan bagian dari struktur hikmat kodimah barat JI, wakil ketua FKPP JI Lampung periode tahun 2015 sampai 2020.
“TY perannya memiliki satu pucuk senjata api rakitan dan 430 butir amunisi dari tersangka JD. Kemudian tahun 2019 TY bersama dengan JD memesan senjata api rakitan laras panjang,” ungkap Ramadhan.
Kemudian peran tersangka AB sebagai pengganti koordinator JI Lampung setelah ditangkapnya TY. Menerima satu pucuk senjata jenis PCP weapon training di Lampung.
“AB melakukan pertemuan di Balako di Bandar Lampung membahas penggalangan dana di Lampung untuk aksi ‘jihad’ global di Suriah,” tuturnya.
Sedangkan tersangka JD merupakan jamaah halaqoh binaan tersangka TY angkatan keempat tahun 2018 sampai degan 2020.
Ia juga memiliki 520 butir amunisi, menjual satu pucuk senjata api rakitan dan 430 amunisi kepada tersangka TY.
“Tersangka JD juga memiliki satu pucuk senjata api rakitan laras panjang dan satu pucuk senapan angin yang sudah dimodifikasi,” ujar Ramadhan.
Dari penangkapan itu, kata Ramadhan, beberapa barang bukti yang diamankan para tersangka yakni satu pucuk senapan PCP besar beserta 105 butir amunisi, satu pucuk senjata api rakitan jenis revolver, senjata api rakitan laras panjang sebanyak empat pucuk, magazine sebanyak tiga buah dan amunisi dengan jumlah total 825 butir terdiri dari beberapa kaliber.
“Juga ada 10 buku dan dua compact disc (CD) terkait perjalanan gerakan jihad,” ucap Ramadhan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"