KONTEKS.CO.ID – Profesor Zubairi Djoerban menyampaikan, pesan waspada kepada masyarakat terkait dengan peningkatan kasus aktif Covid-19 saat ini. Rumah Sakit Umum Daerah Dr Saiful Anwar Malang (RSSA) juga sudah penuh pasien Covid-19.
Melalui unggahannya di Twitter @ProfesorZubairi, Ketua Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu menyebutkan, kondisi ini sudah harus menjadi peringatan atau alarm bagi semua pihak dan yang terpenting adalah masyarakat.
Menurut Prof Zubairi, saat ini di RSUD Dr Saiful Anwar Malang memang telah penuh pasien Covid-19. Ruang isolasi juga penuh dan kondisi UGD stagnan. Karena itu, dia menyampaikan pesan wapada.
“Alarm. Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Saiful Anwar Malang (RSSA) penuh pasien Covid-19. Ruang isolasi juga penuh, sementara UGD-nya stagnan.
Waspada!” katanya seperti dikutip pada Sabtu, 19 November 2022.
Selain itu, dari informai yang telah digali oleh Prof Zubairi, tingkat ketersedia kamar di RSUD Dr Saiful Anwar Malang untuk pasien kasus Covid-19 telah mencapai 48 persen. Kondisi ini disebutnya cukup signifikan, karena biasanya rata-rata hanya ada di bawah 5 persen saja.
“Dari info yang saya gali, tingkat keterisian (BOR) RSSA untuk pasien kasus Covid-19 sebesar 48%. Cukup signifikan, karena sebelumnya rata-rata BOR rumah sakit di Indonesia ada di bawah 5%,” katanya.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 61.284 per Jumat, 18 November 2022. Dari data tersebut, jumlah total kasus Covid-19 sudah mencapai 6,6 juta kasus pada hari kemarin.
Setidaknya sudah ada 159.32 ribu penderita Covid-19 meninggal dunia. Sebanyak 6,38 juta pasien telah dinyatakan sembuh.
Peningkatan kasus Covid-19 ini jangan sampai membuat kita lengah. Liburan Natal dan Tahun Baru 2023, harus benar-benar dipersiapkan dengan baik agar kita dapat mencegah penularan virus corona.
DKI Jakarta masih menjadi daerah yang tertinggi penderita aktif Covid-19, setidaknya ada 2.798 jumlah kasus. Disusul Jawa Barat dengan 1.239 kasus, Banten ada 722 kasus, Jawa Timur 656 kasus, Jawa Tengah 364 kasus, dan bali 140 kasus. Kemudian Jogjakarta ada 104 kasus, dan daerah-daerah lain kurang dari 100 kasus.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"