KONTEKS.CO.ID – KH Abun Bunyamin Ruhiat telah berpulang Sabtu, 19 November 2022. Almarhum merupakan ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) yang sangat mencintai ilmu agama dan pengetahuan umum.
Rasa cintanya terhadap ilmu ditekankan pula bagi para santrinya dengan cara mengaji. Dan digambarkannya pada kebiasaan muthala’ah, membuat catatan pidato, ceramah, dan khotbah.
Lahir pada 27 September 1949, KH Abun Bunyamin Ruhiat merupakan anak kesembilan dari 14 bersaudara dari pasutri, KH Ruhiat dan Hj Siti Aisyah. Keduanya adalah pendiri Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya.
Di tengah kesibukannya belajar dan mengajar, melansir tulisan Dendi Yuda (Pengajar IAIC Tasikmalaya) di situs Jabar.nu.or.id, almarhum Bunyamin Ruhiat masih menyempatkan diri untuk menulis. Karya-karyanya antara lain, diktat Jurumiah (bahasa Sunda); Metode Pengajaran Akhlaq (Analisis Isi Kitab Ta’lim Muta’alim); serta Metode Belajar di Pesantren Menurut Syekh az-Zarnuji.
Bicara keilmuan, KH Abun Bunyamin Ruhiat ialah paket lengkap. Almarhum menuntaskan pendidikan formal dan nonformal.
Pendidikan nonformalnya didapat dari ayahnya langsung di Pondok Pesantren Cipasung. KH Ruhiat adalah murid dari Kiai Sobandi, pengasuh Pondok Pesantren Cilenga.
Dia mengaji di Cilenga selama 4 tahun, yakni 1922-1926. Sementara Kiai Sobandi memperoleh pendidikan di Masjid al-Haram Mekkah, dengan berguru di antaranya kepada Syekh Mahfudh al-Tarmasi.
Sedangkan pendidikan formalnya, KH Abun Bunyamin Ruhiat belajar di Sekolah Rendah Islam (SRI) Cipasung pada 1955-1961. Dilanjutkan ke Sekolah Menengah Islam Cipasung sampai 1964.
Sedangkan masa SMA-nya ditempuh di SMA Islam Cipasung, 1964-1967. Cipasung masih menjadi tempat belajarnya hingga pada 1971, di mana dia melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di Perguruan Tinggi Islam (PTI) Cipasung.
Almarhhum juga tercatat sebagai alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Istitut Agama Islam Negeri/IAIN). Di sana dia mengambil Jurusan Bahasa Arab pada 1974-1976.
Dari PTI Cipasung, KH Abun Bunyamin Ruhiat memperoleh gelar Bachelor of Art (BA) atau sarjana muda. Gelar S1 didapat di UIN Bandung.
Pada 2002 hingga 2004, KH A Bunyamin Ruhiat melanjutkan pendidikannya ke program Magister di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dari sana, dia memperoleh gelar Magister Studi Islam.
Berdasarkan keilmuan yang sangat luas itulah almarhum melanjutkan estafet kepemimpinan di Ponpes Cipasung setelah KH Ruhiat (ayah) dan KH Moh Ilyas Ruhiat (kakak).
KH Abun Bunyamin Ruhiat mengisi waktunya dengan mengajar di pesantren Cipasung sejak 1969. Pun tercatat sebagai dosen pascasarjana Institut Agama Islam Cipasung pada mata kuliah Pendidikan Berbasis Pesantren.
Dalam Muktamar ke-34 di Lampung, almarhum KH Abun Bunyamin Ruhiat ditunjuk sebagai salah satu Rais Syuriyah PBNU masa bakti 2022-2027.
Demikian biografi singkat KH Abun Bunyamin Ruhiat, ulama besar Tasikmalaya yang wafat hari ini. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"